PLN Mengucapkan selamat idul fitri 2025

Mediasi Persoalan Mobil Truk Angkutan Batubara Belum Mendapatkan Kesepakatan

Mediasi Persoalan Mobil Truk Angkutan Batubara Belum Mendapatkan Kesepakatan
suasana mediasi

Muara Enim-Sumsel, ExtraNews – Kecelakaan demi kecelakaan yang melibatkan mobil angkutan Batubara Ilegal maupun angkutan batubara yang legal dan telah menyebabkan korban meninggal dunia di Desa Lingga Kecamatan Lawangkidul, Muara Enim pekan lalu, Buntut dari tewasnya warga akibat mobil angkutan batubara telah memantik emosi warga dengan memaksa memutar balik seluruh kendaraan angkutan Batubara yang melintas selama dijalan negara yang berasal dari ke amatan Lawang Kidul maupun dari Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim.

Dampak dari penyetopan mobil angkutan batubara tersebut Pemkab Muara Enim memfasilitasi masyarakat dengan perusahaan untuk mediasi terkait adanya aksi penyetopan kendaraan angkutan Batu bara kecamatan lawang kidul, mediasi dilakukan pada Selasa (13/6/2023)di ruang rapat Serasan Sekundang kantor Bupati Muara Enim.

Hadir dalam rapat yang dipimpin Plt. Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah itu, Sekda Muara Enim Ir Yulius, Asisten pemerintahan dan kesra Drs Emran Tabrani, Kadishub Junaidi, Kadin Lingkungan Hidup, Kadin PUPR, Kasatpol PP, Kabag Hukum, Kades Lingga, Lurah Pasar Tanjung Enim, Lurah Tanjung Enim Selatan, Lurah Tanjung Enim, Kades Tegal Rejo, Kades Keban Agung dan Kades Darmo desa Lingga.

BACA JUGA INI:   Nasdem Muara Enim Menyatakan Kemenangan Anis Baswedan Harga Mati!

Plt Bupati Muara Enim, Ahmad Usmarwi Kaffah mengatakan, besok Rabu (14/6/2023) sudah harus ada kesepakatan, artinya urun rembuk finalnya itu adalah besok, difasilitasi oleh Pemkab di gedung Bappeda ruang Pangripta Nusantara, itu hasil kesepakatan pertama (hari ini).

Yang kedua, kata dia, sudah ada keputusan semua pihak tanpa terkecuali bahwa harus ada jalan alternatif khusus pengangkutan Batubara, dan jalan alternatif ini sudah disepakati oleh semua perusahaan yang sudah kami panggil, tinggal satu yang belum yaitu PTBA selaku pemegang IUP.

“Kami mengajak kita semua untuk terus meyakinkan dan mendorong PTBA untuk memberikan, merelakan kira-kira berapa kilometer, sehingga bisa lewat dan masyarakat tidak terkena dampak lagi, masa harus bertahun-tahun seperti ini terus, sehingga saya akan suarakan ini di RUPS PTBA Kamis, nanti, dasar dari rapat hari ini” katanya.

BACA JUGA INI:   Buat Orang yang Terlanjur Mudik, Polisi Bakal Kasih Ini Nih..., Opo to?

Disinggung mengenai alasan penundaan pembangunan oleh PTBA, Kaffah mengatakan, bahwa itu adalah hak interlnal PTBA, namun yang jelas mungkin mereka memiliki pertimbangan teknis, kajian, mekanisme, regulasi dan lain sebagainya “Kita menghargai itu, namun kita harus mencarikan solusi,” pungkasnya.

Sementara itu perwakilan masyarakat desa Lingga, Okti Gisman mengatakan, bahwa pihaknya tetap tidak setuju Batubara melintas sehingga belum ada keputusan, apa-apa hasil rapat akan disampaikan kembali dengan masyarakat di Kecamatan Lawangkidul

Untuk rapat hari ini belum ada kesepakatan, rencananya kata dia, Rabu (14/6) besok akan kembali dirapatkan, pihaknya masih tidak setuju angkutan Batubara melintas di jalan umum, harus ada jalur alternatif. “Sampai ada kepastian dari pihak perusahaan,” pungkasnya. (nur)

lion parcel