Brigadir NP Ngaku Tindakan Banting Mahasiswa Sebatas Refleks, Tidak Berniat Melukai
TANGERANG-BANTEN, ExtraNews – Brigadir NP memastikan tidakan membanting FA (21), mahasiswa UIN Maulana Hasanudin saat pengamanan demo di kompleks pemerintahan Kabupaten Tangerang bukan untuk melukai.
NP mengku tindakan membanting tersebut hanya sebatas refleks dan tidak berniat untuk mencederai FA. Hal itu diungkapkan NP, saat diperiksa oleh pimpinannya.
Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro menjelaskan NP dan FA sudah dipertemukan di Polresta Tangerang.
Keduanya sudah saling memaafkan atas peristiwa yang terjadi saat pengendalian aksi massa.

Menurut Wahyu meski sudah meminta maaf, NP tetap menjalani pemeriksaan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam).
NP juga menyatakan siap bertangung jawab atas perbuatannya kepada peserta demo aliansi BEM se-Kabupaten Tangerang tersebut.
“Oknum anggota berinisial NP, pangkat brigadir, saat ini telah diperiksa oleh Divisi Propam Mabes Polri dan Divisi Propam Polda Banten,” ujar Wahyu, Rabu (13/10/2021).
“Saya Brigadir NP minta maaf kepada mas Fariz atas perbuatan saya, dan saya siap bertanggung jawab atas perbuatan saya. Dan sekali lagi minta maaf kepada Fariz dan keluarga,” ucap sang polisi, dikutip dari Instagram @infojawabarat pada Rabu, 13 Oktober 2021.
View this post on Instagram
Sebelumnya demo mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM se-Kabupaten Tangerang berujung ricuh saat kepolisian membubarkan aksi.
Salah satu peserta aksi, FA (21) mahasiswa UIN Maulana Hasanudin mendapat tindakan kekerasan dari oknum polisi.
Video tindak kekerasan oknum petugas tersebut viral di media sosial. Dalam video itu, tampak seorang polisi berseragam hitam mengamankan seorang pria peserta aksi.
Polisi memiting leher peserta aksi, lalu membanting tubuh pria itu ke trotoar.
Setelahnya, pria itu mengalami kejang-kejang saat tergeletak di lantai dan dikerumuni oleh sejumlah polisi lain.
Sebanyak 18 peserta aksi diamankan petugas untuk dimintai keterangan. Sementara FA telah mendapat penanganan medis di rumah sakit (RS) Harapan Mulya di Tigaraksa.
FA juga menjalani pemeriksaan di Polres Kota Tangerang terkait aksi kekerasan petugas saat membubarkan demo.
Aliansi BEM se-Kabupaten Tangerang juga berencana meminta jaminan kesehatan kepada petugas hingga benar-benar pulih. ***