Jhonny berharap setelah peristiwa ini sinergitas TNI AL dan Polri tetap terjaga.
Pasalnya, tidak lama lagi akan ada hajatan besar, yakni Pilkada 2024.
Panglima Koarmada III Sorong, Laksamana Muda TNI Hersan pun merespons peristiwa ini.
Pihaknya sangat menyayangkan bentrok aparatur negara ini.
Sebab hubungan antara TNI-Polri telah terjalin baik selama ini.
Ia pun siap mendukung proses pengusutan kasus ini sampai tuntas.
“Kami tetap mendukung upaya Polda Papua Barat dan kami juga akan melakukan penyelidikan guna penyelesaian masalah bentrok anggota di Sorong,” jelas Hersan.
Sebelumnya, bentrok prajurit TNI AL Marhanlan XIV/Sorong dan anggota Brimob Polri terjadi di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, Minggu, diduga karena salah paham.
Kapuspen TNI, Mayjen Nugraha Gumilar, membenarkan adanya insiden tersebut.
Pihaknya menyebut bentrok itu menyebabkan beberapa orang mengalami luka.
“Pada tanggal 14 April 24 pukul 09.30 WIB, di pintu masuk ruang tunggu keberangkatan kantor Pelindo IV Sorong Provinsi Papua Barat Daya, telah terjadi perkelahian antara anggota Brimob Polda Papua Barat daya dan anggota TNI AL Marhanlan XIV/Sorong,” ujar Nugraha, Minggu.
Sebelum bentrok terjadi, kata Nugraha, anggota TNI AL awalnya memberikan teguran kepada anggota Brimob.
Namun, teguran tersebut berakhir bentrok.