PALEMBANG, ExtraNews – Manajemen Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang memberikan klarifikasi terkait tindakan operasi yang dilakukan terhadap pasien anak CY (14), yang mana setelah dilakukan operasi Usus Buntu tidak kunjung sembuh dan justru mengeluarkan cairan dari dalam luka dan berbau busuk.
Menurut dr. Marta Hendri selaku Plt Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang (PMKP) RSMP, bahwa usus buntu pasien tersebut memang sudah meradang.
Usus itu merupakan bagian kecil dari usus dan memiliki rongga di dalamnya. Di mana jika meradang akan ditutup omentum yakni jaringan kulit yang menutupi jika ada peradangan.
“Apendik ini usus buntu yang ada rongga di dalamnya, dan di dalamnya itu ada bocor,” ungkapnya, Sabtu (11/2/2023).
Ia mengungkapkan, pada saat anak ini dibawa ke rumah sakit, kondisimya sudah lewat akut awal dan pemeriksaan fisiknya ada peradangan dinding perut di daerah perut kanan bawah.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lagi, ternyata pasien waktu dilakukan swab ternyata mengalami positif COVID-19 dan dilakukanlah isolasi terhadap pasien.
“Jadi rencana awalnya adik ini akan dilakukan tindakan Laparaskopi atau operasi dengan luka kecil, tapi karena pasien COVID-19 itu tidak bisa dilakukan, jadi dilakukanlah operasi usus buntu seperti biasa,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia mengungkapkan, pada saat dilaksakan operasi pertama ini bahwa sudah ditemukan kebocoran kecil yang menyebabkan dinding perut radang dan dilakukan pembersihan terlebih dahulu.
Lalu selama perawatan antibiotik juga sudah diberikan sesuai dengan jenis kuman yang ditemukan pada nanah tersebut.
Beberapa hari kemudian pasca operasi pertama ini luka operasi sudah bagus dan pada 6 Februari 2023, lukanya bernanah dan pihak rumah sakit sudah memberitahukan kepada keluarga kalau hal itu alami dan proses dari penyakit itu sendiri.
“Operasi kedua itu dilakukan untuk membersihkan luka dari nanah dan perutnya tidak dibuka lagi. Jadi berita bahwa operasi kedua itu karena bocornya usus itu tidak benar. Yang ada adalah kebocoran pada apendiknya dan itu sudah ditemukan di operasi pertama, dan itu bocor karena penyakit itu sendiri,” tegasnya.
Mengenai alat kelamin itu bengkak itu ia menjelaskan bahwa karena pembengkakan dari lemak di bawahnya lemak dibawah kulit.
“Jadi pada saat operasi kedua itu dibersihkan dulu dimana disitu ada selaput keras yang menutup otot. Yang mana disitu ada perenggangan sehingga untuk menyatukannya di longgarin dulu kulitnya agar parsial itu bisa menyatu, dan tentunya disini akan keluar darah dan dia mengarah ke tempat rendah yakni di kemaluan. Itu akan sembuh biasanya satu atau dua Minggu,” tuturnya. (*)