Muba maju Lebih Cepat
Minuman Alfaone
Berita  

KEUTAMAAN PUASA SYAWAL, Oleh: Dra. Anisatul Mardiah, M.Ag, Ph.D Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

F266151E 5D61 4E46 951D 2EAC9DD74A64

KEUTAMAAN PUASA SYAWAL, 

Oleh:

Dra. Anisatul Mardiah, M.Ag, Ph.D

Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Raden Fatah

Palembang

Bagaimana Puasanya? Catatan Hendry Ch Bangun, Ketum PWI Pusat

 

 

 

Pengantar

Setelah menyelesaikan ibadah puasa Ramadan dan merayakan Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk melanjutkan semangat ibadah dengan menunaikan puasa Syawal. Puasa ini dikerjakan selama enam hari pada bulan Syawal. Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dilaksanakan di bulan Syawal, yaitu bulan kesepuluh dalam kalender Hijriyah. Puasa Syawal memiliki peran penting dalam menjaga konsistensi ibadah setelah bulan Ramadan. Salah satu esensi utama dari puasa Syawal adalah melanjutkan ibadah yang sudah dimulai di bulan Ramadan, yang memberikan kesempatan bagi seorang Muslim untuk mempertahankan semangat dan kualitas ibadah sepanjang tahun.

 

MEMPERBAIKI AKHLAK DI BULAN RAMADHAN, Oleh:Dra. Anisatul Mardiah, M.Ag, Ph.D, Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Puasa Syawal bukan hanya ibadah sunnah yang dilakukan setelah Ramadan, tetapi juga merupakan wujud konsistensi dalam ibadah yang penting bagi seorang Muslim. Puasa Syawal membantu umat Islam untuk melanjutkan semangat beribadah yang telah dibangun selama Ramadan, menjaga kedisiplinan ibadah, dan meningkatkan kualitas spiritual secara berkelanjutan. Dengan melaksanakan puasa Syawal, umat Islam menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan kesalehan pribadi dan menjaga hubungan dengan Allah, serta menginspirasi orang lain untuk konsisten dalam beribadah.

Dalil tentang Puasa Syawal

Pelaksanaan puasa Syawal didasarkan pada dalil-dalil yang terdapat dalam hadis-hadis Rasulallah SAW yang menganjurkan umat Islam untuk berpuasa enam hari di bulan Syawal. Berikut adalah beberapa dalil yang menjadi dasar pelaksanaan puasa Syawal:

 

MEMBACA AL-QUR’AN DI BULAN RAMADHAN, Oleh: Dra. Anisatul Mardiah, M.Ag, Ph.D Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

1. Hadis Sahih dari Imam Muslim

Hadis yang paling terkenal mengenai puasa Syawal terdapat dalam kitab Sahih Muslim, yang diriwayatkan oleh Abu Ayub Al-Ansari. Hadis ini menjelaskan keutamaan puasa Syawal secara langsung, yaitu: Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti berpuasa sepanjang tahun.(Hadis riwayat Muslim, no. 1164)

Hadis ini menjelaskan bahwa puasa Syawal yang dilakukan selama enam hari setelah Ramadan setara dengan puasa sepanjang tahun. Ini merupakan keutamaan yang besar dan menjadi alasan kuat bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa Syawal. Dengan berpuasa Ramadhan penuh dan menambahkan 6 hari di bulan Syawal, pahalanya sepertipuasa sepanjang tahun. Hal ini karena dalam Islam, setiapkebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat. Puasa 30 hari di bulan Ramadhan, pahala seperti puasa 300 hari. Bila ditambahpuasa 6 hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti puasa60 hari. Total puasa Ramadhan ditambah puasa Syawal adalah360 hari, kurang lebih sama dengan jumlah hari dalamsetahun. Dengan demikian, wajar bila dikatakan bila puasaRamadhan diikuti dengan puasa Syawal setara dengan puasasetahun penuh.

BACA JUGA INI:   Hadil Jembatan I yang Memuaskan

2. Hadis Riwayat Imam Ahmad

Dalam Musnad Ahmad, terdapat hadis lain yang menyebutkan hal serupa tentang puasa Syawal, yang juga menguatkan pentingnya melaksanakan puasa sunnah tersebut:Barangsiapa yang berpuasa Ramadan, kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka Allah akan menulisnya sebagai orang yang berpuasa sepanjang tahun.” (Hadis riwayat Ahmad)

Hadis ini juga menunjukkan bagaimana puasa Syawal memberikan pahala yang sangat besar, seolah-olah kita telah berpuasa sepanjang tahun, meskipun jumlah hari yang dilaksanakan hanya enam hari.

3. Hadis Riwayat al-Bukhari

Walaupun tidak sejelas dalam riwayat Muslim dan Ahmad, ada beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa puasa Syawal adalah bagian dari sunnah Rasulallah SAWsetelah bulan Ramadan. Beberapa ulama mendasarkan pendapat mereka mengenai puasa Syawal dengan merujuk kepada hadis-hadis umum yang menegaskan pentingnya berpuasa sunnah setelah Ramadan, meskipun tidak secara eksplisit menyebutkan enam hari puasa Syawal.

4. Hadis dalam Sunan Abu Dawud dan Sunan Tirmidzi

Dalam beberapa riwayat lainnya, seperti dalam Sunan Abu Dawud dan Sunan Tirmidzi, disebutkan berbagai puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, termasuk puasa di bulan Syawal. Hadis dari Aisyah r.a.:”Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapatkan pahala seperti berpuasa sepanjang tahun.” (Hadis Riwayat Abu Dawud, no. 2418)Hadis dari Abu Ayub al-Ansari r.a.: Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti puasa sepanjang tahun.” (Hadis Riwayat Tirmidzi, no. 761)

Hadis ini menegaskan pentingnya melaksanakan ibadah sunnah setelah Ramadan untuk meningkatkan ketakwaan dan kesalehan seorang Muslim.

Alasan dan Motivasi  Melaksanakan Puasa Syawal

Motivasi adalah pendorong atau penggerak di balik tindakan yang memberi energi dan semangat untuk melaksanakan suatu aktivitas untuk mencapai suatu tujuan.Sebagai contoh: “Saya melaksanakan puasa Syawal karena ingin mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh pahala yang berlimpah.”

Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang sangat dianjurkan setelah Ramadhan. Rasulullah SAW memberikan anjuran untuk melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal sebagai bentuk amalan yang menyempurnakan puasa Ramadhan. Dengan mengikuti puasa Syawal, seseorang memperoleh pahala yang luar biasa, yang disamakan dengan puasa sepanjang tahun. Puasa Syawal memiliki banyak keutamaan dan manfaat yang dianjurkan dalam ajaran Islam. Namun, untuk melaksanakan anjuran ini perlu motivasi yang kuat.

Beberapa motivasi umat Islam melaksanakan puasa Syawal berdasarkan hadis dan penjelasan para ulama, antaralain yaitu:

1. Melaksanakan Sunnah Rasulallah SAW

Umat Islam melaksanakan puasa Syawal karena mengikuti sunah Rasulallah SAW yang menganjurkan umatnya untuk berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah selesai menjalani puasa Ramadan. Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti berpuasa sepanjang tahun.” (Hadis riwayat Muslim)

BACA JUGA INI:   Tingkatkan Keimanan, Satgas TMMD Bojonegoro Tak Melupakan Kewajiban Shalat

Hadis ini menunjukkan bahwa puasa Syawal sangat dianjurkan karena pahala yang dijanjikan sangat besar, bahkan setara dengan puasa sepanjang tahun. Karena itu, umat Islam melaksanakan puasa Syawal untuk mengikuti ajaran Nabi dan berharap mendapatkan pahala yang melimpah.

2. Menyempurnakan Pahala Puasa Ramadan

Salah satu motivasi terbesar puasa Syawal adalah bahwa ia bisa menyempurnakan puasa Ramadan. Rasulullah SAW bersabda:”Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti berpuasa sepanjang tahun.” (Hadis riwayat Muslim).

Hadis ini menunjukkan bahwa puasa enam hari di bulan Syawal memiliki pahala yang sangat besar, bahkan setara dengan puasa selama satu tahun penuh. Hal ini karena puasa Syawal dilakukan setelah Ramadan, dan mengikuti puasa Ramadan yang wajib dengan puasa sunnah ini sangat dianjurkan.

3. Pahala Puasa yang Berkelanjutan

Puasa Syawal merupakan bentuk kesungguhan seorang Muslim dalam menjaga ibadahnya setelah Ramadan. Dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, seseorang mendapatkan pahala berkelanjutan, yang artinya puasa sunnah ini memberikan peluang untuk terus memperbanyak amal ibadah dan mendapatkan pahala sepanjang tahun.

4. Sebagai Bentuk Syukur dan Rasa Terima Kasih

Setelah menjalani bulan Ramadan yang penuh dengan keberkahan dan latihan spiritual, puasa Syawal juga menjadi bentuk syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Dengan berpuasa Syawal, seorang Muslim mengekspresikan rasa terima kasih kepada Allah karena telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan puasa Ramadan dengan baik dan berharap agar amal ibadah diterima.

5. Meningkatkan Kualitas Ibadah dan Disiplin

Puasa Syawal juga dapat membantu seorang Muslim untuk menjaga disiplin dalam beribadah. Setelah satu bulan penuh berpuasa, puasa sunnah di bulan Syawal memberikan kesempatan untuk melatih diri agar tetap menjaga kedekatan dengan Allah. Hal ini juga memperlihatkan tekad seseorang untuk menjaga kualitas ibadah setelah Ramadan berakhir.

6. Menghapuskan Dosa-Dosa Kecil

Seperti halnya puasa Ramadan yang menghapuskan dosa-dosa kecil yang telah dilakukan sebelumnya, puasa sunnah juga memiliki manfaat untuk menghapus dosa-dosa kecil yang mungkin terjadi setelah bulan Ramadan. Ini adalah kesempatan bagi seorang Muslim untuk membersihkan dirinya dari kesalahan dan dosa-dosa kecil yang tidak disadari.

7. Mengajarkan Keteraturan dan Kesimbangan

Puasa Syawal tidak hanya memberikan keuntungan pahala, tetapi juga mengajarkan keteraturan dan keseimbangan dalam hidup. Dengan melaksanakan puasa pada hari-hari tertentu setelah Ramadan, seorang Muslim dilatih untuk tetap memiliki kebiasaan ibadah yang teratur, sehingga hidupnya tidak hanya fokus pada ibadah selama bulan Ramadan, tetapi juga konsisten sepanjang tahun.

Selain itu, puasa Syawal membantu umat Islam untuk menjaga rutinitas ibadah setelah  Ramadan berakhir. Ramadan adalah bulan di mana umat Islam sangat fokus pada ibadah, dan puasa Syawal memberikan kesempatan untuk melanjutkan rutinitas ibadah setelah Ramadan. Puasa Syawal mengajarkan untuk tetap menjaga kedekatan dengan Allah dan tidak hanya beribadah pada bulan Ramadan saja.

8. Mempererat Tali Persaudaraan dalam Masyarakat

Puasa Syawal menjadi waktu yang baik untuk berinteraksi dan berbagi kebahagiaan bersama keluarga dan masyarakat. Hal ini memberikan kesempatan untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama umat Islam setelah bulan suci Ramadan. Biasanya, puasa Syawal dilakukan secara bersama-sama oleh keluarga atau dalam kelompok, yang dapat meningkatkan solidaritas sosial.

9. Sebagai Upaya Pembaruan Spiritualitas

Puasa Syawal tidak wajib, namun sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mampu melaksanakannya. Puasa Syawaldilaksanakan sebanyak enam hari, boleh secara berturut-turutatau secara terpisah (berselang). Bagi orang yang merasa keberatan untuk berpuasa selama enam hari berturut-turut,  dapat melaksanakan puasa secara berselang selama masih di bulan Syawal.

BACA JUGA INI:   Demi Memasyarakatkan Sepakbola, Herman Deru Keliling Kabupaten Buka Turnamen

Puasa Syawal dapat membantu umat Islam untuk terus melakukan pembaruan spiritual. Setelah berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan, melaksanakan puasa sunnahini memberikan kesempatan untuk memperbaharui niat, meningkatkan ketakwaan, dan terus menumbuhkan rasa kedekatan kepada Allah.

10. Menunjukkan Konsistensi dalam Ibadah

Dengan melaksanakan puasa Syawal, umat Islam menunjukkan konsistensi dalam beribadah. Puasa Syawal menunjukkan bahwa umat Islam tidak hanya beribadah dalam bulan Ramadan, tetapi berusaha menjaga amal ibadah dan ketakwaan mereka sepanjang tahun.

Penutup

Puasa Syawal memiliki banyak keutamaan, baik dalam hal pahala maupun manfaat spiritual. Selain menyempurnakan puasa Ramadan, puasa Syawal juga menjadi kesempatan untuk terus memperbaiki kualitas ibadah dan memperkuat hubungan dengan Allah. Oleh karena itu, bagi umat Islam yang mampu, sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah ini setelah bulan Ramadan, sebagai bentuk syukur dan untuk mendapatkan pahala yang melimpah.

Dalil utama pelaksanaan puasa Syawal adalah hadis-hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan beberapa sumber lainnya yang menyebutkan bahwa siapa saja yang berpuasa Ramadan dan dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal akan mendapatkan pahala yang setara dengan puasa sepanjang tahun. Hadis ini menguatkan pentingnya melaksanakan puasa sunnah di bulan Syawal sebagai bentuk penghargaan dan kelanjutan ibadah setelah Ramadan.

Puasa Syawal dilaksanakan oleh umat Islam karena berbagai alasan, termasuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW, menyempurnakan pahala puasa Ramadan, sebagai bentuk syukur kepada Allah, dan sebagai cara untuk memperoleh pahala berkelanjutan. Selain itu, puasa Syawal juga membantu umat Islam menjaga disiplin ibadah, menghapus dosa-dosa kecil, serta memperbaharui dan meningkatkan kualitas spiritualnya. Mari sempurnakan ibadah Ramadhan denganmelaksanakan puasa Syawal selama enam hari untuk meraihpredikat takwa.

lion parcel