Darah Dibalas Darah
Dalam video itu Alex tampak berbincang dengan seorang petugas kepolisian melalui sambungan telepon.
Dalam percakapannya itu Alex meminta polisi segera mengambil tindakan pada malam kejadian.
Dirinya mengaku tak terima anggota Petir yang tewas dikeroyok usai diteriaki maling itu.
Alex juga menegaskan jika korban meninggal dunia itu tidak bersalah.
“Halo Pak Kanit, saya Alex Ketua Umum Petir, saudara saya tidak bersalah, kalau tidak, polisi nggak ambil tindakan ini malam,” ujar Alex kepada seorang polisi yang menjabat Kanitreskrim itu.
Tak berhenti di situ. Pentolan Petir mewanti-wanti imbas bentrokan maut di Penjaringan ini bisa berdampak buruk.
Alex mengaku jika tak bisa membendung emosional anggota Petir setelah rekannya meninggal dunia.
“Jangan salahkan saya. Saya tidak bisa bendung adik-adik saya jadi lautan darah nanti, ya!” lanjutnya.
Alex kemudian mengatakan kepada sang Kanit bahwa darah harus dibalas darah.
Hal tersebut dapat terjadi jika kepolisian tidak segera menangani kasus gesekan antar kelompok itu.
“Jangan bilang sabar. Ini darah, darah harus dibalas darah. Kalau kalian tidak tangani itu barang… ya,” sambungnya.
Alex pun menuturkan selama ini pihak tak pernah mendapat keadilan.
Ia pun menegaskan bahwa organisasi masyarakat (Ormas) bernama Petir bukanlah kelompok preman.
“Selama ini aparat kepolisian tidak memperlakukan kami tidak adil di Ibu Kota ini.
“Kami Petir bukan organisasi preman ya. Cepat, jalan ke sini, saya tunggu,” tukas Alex.