Muba maju Lebih Cepat
Minuman Alfaone
OPINI  

IBADAH QURBAN: MENYEMBELIH BERHALA HATI, Oleh: Dra. Anisatul Mardiah, M.Ag, Ph.D, Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

F266151E 5D61 4E46 951D 2EAC9DD74A64

IBADAH QURBAN: MENYEMBELIH BERHALA HATI

Oleh: Dra. Anisatul Mardiah, M.Ag, Ph.D, 

Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Pengantar

Sejarah qurban dalam agama Islam melibatkan nilai-nilai keimanan, pengorbanan, ketundukan, dan kepedulian sosial. Ibadah ini terus menjadi bagian integral dari praktik keagamaan dan budaya umat Islam di seluruh dunia. Selain  bentuk ibadah sebagai dimensi spiritual, qurban juga memiliki dimensi sosial dan kemanusiaan yang penting.

Ibadah qurban meneladani kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail AS. Qurban adalah menyembelih hewan ternak pada hari Idul Adha dan hari-hari Tasyrik sebagai bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ibadah inidilakukan oleh umat Islam yang mampu sebagai bentuksyukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan. Secaraharfiah, qurban berartidekatataupersembahan”. Dalam konteks ibadah, qurban berarti mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menyembelih hewan ternak seperti; kambing/domba, sapi/kerbau, dan unta. Hewan ternak yang diqurbankan harus memenuhi syarat, yaitu; sehat, tidak cacatdan sudah cukup umur.  

Tujuan melaksanakan ibadah qurban  adalah untukmenghormati perintah Allah SWT, menjalankan sunnah, dan menolong fakir miskin. Jika seseorang memilih untuk menyembelih hewan qurban, maka ia mengorbankan sebagiandari harta yang telah diberikan Allah SWT kepadanya. Ini mencerminkan ketaatan dan kepatuhan kepada perintah Allah, serta rasa syukur atas segala karunia yang diberikan-Nya,karena itu berqurban berarti menghormati perintah Allah SWT.  Berqurban juga bermakna melaksanakan sunnah Rasulallah SAW karena qurban adalah bagian dari sunnah Rasulallah SAW. Qurban juga dapat menolong fakir miskin karena daging qurban dapat dibagikan kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan.

Dalil dan Hukum Berqurban

 

Perintah untuk berqurban ada dalam AlQur’an maupun hadis. Hal ini  menegaskan bahwa qurban adalah ibadah yang sangat dianjurkan dan merupakan bagian dari ajaran Islam sejak zaman Nabi Ibrahim AS. Qurban adalah perintah langsung dari Allah kepada Rasulallah SAW dan umatnya.Perintah ini terdapat dalam surah al-Hajj ayat 34 yang artinya: “Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), agar mereka menyebut nama Allah atas hewan ternak yang telah Allah rezekikan kepada mereka…”
(QS. Al-Hajj/22: 34).

Selain dituliskan dalam al-Qur’an, perintah qurban juga ada dalam hadis. Rasulallah SAW bersabda yang artinya: “Tidak ada amalan anak Adam pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai Allah selain dari menyembelih hewan qurban. (H.R. Tirmidzi, no.1493).

Adapun tekanan dan ancaman bagi orang yang mampu tapitidak mau berqurban diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan  Ibnu Majah,  Rasulallah  SAW bersabda yang artinya: : Barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati tempat salat kami.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Hukum berqurban ada dua pendapat, sunnah muakkaddan wajib. Menurut Imam Malik dan Imam Syafi’i, hukumqurban adalah sunnah muakkadah. Sementara Imam Abu Hanifah memiliki pendapat berbeda bahwa ibadah qurban bagi masyarakat yang mampu dan tidak dalam keadaan safar (bepergian), hukumnya adalah wajib.

Beberapa ulama berpendapat bahwa qurban wajib bagiseorang muslim yang sudah berakal dan baligh, tidak memiliki utang, dan merdeka secara finansial dengan ditandai memiliki harta tunai dan nontunai yang cukup. Dengandemikian dapat katakan bahwa ibadah qurban sangat pentingdan utama, terlepas dari hukum berqurban sunnah muakkadatau wajib.

Ada pernyataan menggelitik terkait ibadah qurban. Si Pulan bilang: “Qurban dan poligami sama-sama sunnah Rasulallah SAW, tetapi praktiknya berbeda. Qurban banyakyang mampu tapi tidak mau, tetapi poligami banyak yang tidak mampu tapi mau”. Rasulullah sangat membenci orang yang mampu berqurban namun tidak mau melakukannya. Rasulullah SAW telah bersabda yang artinya: barangsiapayang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban makajanganlah ia mendekati tempat salat kami.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Dari beberapa dalil dan hukum berqurban dapatdikatakan bahwa berqurban penting dan sangat dianjurkandalam Islam. Ibadah qurban diperintahkan langsung dari Allah SAW. Berqurban  sudah disyari’atkan dari umat terdahulu(Nabi Ibrahim AS) hingga umat Islam (Nabi Muhammad SAW).

Qurban Bukan Tentang Hewan, Tetapi Tentang Hati

 

Qurban adalah ibadah yang dilakukan oleh umat Islamsebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Ibadah qurbanmelibatkan penyembelihan hewan tertentu dengan niat yang tulus dan mengikuti tata cara yang ditetapkan dalam agama Islam. Dengan melaksanakan qurban, umat Islam berharap dapat mendekatkan diri kepada-Nya, mengikuti perintah-Nya, dan meningkatkan hubungan spiritual. Qurban merujuk pada kisah Nabi Ibrahim AS yang bersedia mengorbankan putranya atas perintah Allah SWT. Dalam melaksanakan qurban, umat Islam mengikuti teladan kesabaran, ketundukan, dan keimanan Nabi Ibrahim AS.  Qurban juga merupakan bentuk pengungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas berkah dan nikmat yang diberikan-Nya. Dengan mengorbankan hewan ternak, umat Islam mengakui dan menghargai karunia yang diberikan Allah SWTdalam hidupnya.

Makna terdalam dari ibadah qurban, bukan sematamenyembelih hewan, tapi menyembelih “berhala-berhala” hati yang membelenggu jiwa manusia. Di zaman Nabi Ibrahim AS, berhala itu patung, namun zaman sekarang, berhala itu tersembunyi di dalam hati. Berhala hati bisa berupa: cinta berlebihan terhadap harta, ambisi dunia yang membutakan, kesombongan dan ego, keterikatan pada selain Allah SWT (jabatan, popularitas, dan harta), takut kehilangan dan ketergantungan pada makhluk. Qurban adalah latihan spiritual untuk memotong semua keterikatan itu dan hanya meninggalkan satu nama dalam hati: Allah SWT. FirmanAllah SWT yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak butuh daging dan darah dari hewan qurban kalian, tetapi Dia melihat takwa dalam hati kalian.” (QS. Al-Hajj/22: 37)

Jika Allah memintamu menyerahkan sesuatu yang paling kamu cintai, apakah kamu sanggup melakukannya sepertiNabi Ibrahim AS? Qurban meneladani Nabi Ibrahim AS yang menyembelih apa yang paling ia cintai, yaitu anaknya (Ismail AS). Nabi Ibrahim AS tidak diperintah menyembelih hewan.Beliau diperintahkan menyembelih putranya sendiri, Ismail AS,   anak yang lahir setelah penantian yang sangat panjang.Maknanya, Allah SWT sedang menguji hamba-Nya: “Apakah cintamu kepada-Ku lebih besar dari apapun yang kau miliki?Sekarang, umat Islam tidak diminta menyembelih anak, tapi  diminta menyembelih hal-hal yang kita sembah diam-diam di dalam hati (harta, jabatan, popularitas, cinta yang berlebihan, dan ego).

Berhala hati dapat dideteksi dari sikap seseorang, misalnya; jika seseorang  memberhalakan harta, maka ia tidakmau bersedekah karena takut miskin. Jika seseorang memberhalakan jabatan, maka ia selalu ingin dihormati dan tidak pernah mau disalahkan. Jika seseorang memberhalakanpopularitas, maka ia hidup untuk dilihat orang bukan untukAllah SWT. Jika seseorang memberhalakan cinta yang berlebihan, maka ia tidak rela kehilangan, bahkan jikabertentangan dengan syariat. Jika seseorang memberhalakanego, maka ia selalu merasa benar, tidak mau mengalah dan sulit memaafkan.

Berhala zaman ini tidak lagi terbuat dari batu atau kayu, tapi dari ambisi dan ketakutan yang menguasai hati. Oleh karena itu, qurban yang diterima adalah qurban hati, yaitupenyerahan jiwa dan keinginan secara total hanya kepadaAllah SWT. Jadi, qurban bukan hanya ritual penyembelihan hewan, tapi penyembelihan ego, nafsu, dan cinta berlebihan terhadap dunia.  Maka qurban sejati bukan hanya menyembelih sapi atau kambing, tetapi menyembelih apapunyang menghalangi hamba dari Allah SWT.

Penutup

 

Seseorang yang berqurban dengan menyembelih kambing atau sapi, hakikatnya ia sedang menyembelihkeserakahannya. Ketika seseorang berbagi daging qurban, sejatinya ia sedang melatih dirinya untuk membagikan kasih dan keikhlasan. Seseorang yang ikhlas kehilangan uang demi seekor hewan qurban,  sejatinya ia sedang belajar melepas rasa kepemilikan yang berlebihan. Qurban adalah pengakuan jujur seorang hamba secara diam-diam bahwa ia bukan pemilik sejati dari hartanya, semuanya milik Allah SWT.

 

BACA JUGA INI:   MEMBACA AL-QUR’AN DI BULAN RAMADHAN, Oleh: Dra. Anisatul Mardiah, M.Ag, Ph.D Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
lion parcel