Kembangkan Budidaya Maggot, Bukit Asam (PTBA) Dorong Transformasi Desa Tanjung Agung

5C0F5078 6BF1 4C7D 8AD4 277C4B8A7C32

Kembangkan Budidaya Maggot, Bukit Asam (PTBA) Dorong Transformasi Desa Tanjung Agung

Muaraenim, Extranews — Maggot, larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF), punya beragam manfaat. Mulai dari pengurai sampah, pakan ternak, hingga obat. Peluang bisnisnya menjanjikan.

Karena itu, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menggelar pelatihan budidaya dan pengolahan maggot bagi para pemuda di Desa Tanjung Agung, Muara Enim, Kamis (17/4/2025).9A4C3814 A450 4EE1 B223 99D4FDAD87D3 1F44CAB5 C252 4789 98FF D543A9F60762

Pelatihan ini merupakan bagian dari program Transformasi Pemberdayaan Ekonomi Terintegrasi (PETI) yang bertujuan untuk menciptakan alternatif pekerjaan yang berkelanjutan bagi kelompok rentan di sekitar wilayah operasi perusahaan. Selain itu juga mendorong ekonomi sirkular berbasis pemberdayaan masyarakat.

“Maggot bisa diolah menjadi pakan ternak, bahan pangan, bahkan obat. Ini peluang besar untuk menciptakan bisnis berkelanjutan,” ujar Arie Romanov, ahli budidaya maggot dari Magobox yang menjadi narasumber dalam pelatihan ini.

BACA JUGA INI:   Gercep Plt Ketua PWI Jabar Tinjau Lokasi Rumah Subsidi di Kemang

Selama pelatihan, 10 pemuda Desa Tanjung Agung dibekali dengan teknik pemilihan bahan baku, manajemen budidaya, hingga strategi pemasaran. Pelatihan ini pun membangkitkan semangat para pemuda Desa Tanjung Agung untuk membuat perubahan.

“Kami para pemuda tidak ingin hanya jadi penonton. Kami ingin menjadi pelaku utama perubahan di desa sendiri,” ujar Ayi Ruslan, salah satu pemuda Desa Tanjung Agung.

Kegiatan pelatihan turut dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah desa, sekolah, hingga pelaku usaha kuliner di Desa Tanjung Agung. Mereka siap mengirimkan sampah organik untuk mendukung pengembangan usaha budidaya maggot.

Ayi menilai bahwa kolaborasi antara para pemuda, pemerintah, swasta, dan PTBA akan menjadi kunci utama keberhasilan transformasi desa. “Ini baru awal. Kami ingin Tanjung Agung jadi contoh desa mandiri yang mengubah sampah jadi emas,” tegasnya.

BACA JUGA INI:   Pj Gubernur Elen Setiadi Dampingi Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Tinjau Pembangunan Pabrik PT Pusri

Budidaya maggot di Desa Tanjung Agung diharapkan menjadi model pemberdayaan yang dapat diterapkan di daerah lain. Selanjutnya para peserta pelatihan akan mendapat pendampingan lanjutan dari PTBA, termasuk akses pasar dan teknologi pengolahan.

Rudi Hartono, Sekretaris Desa Tanjung Agung, mengatakan bahwa pengembangan usaha budidaya maggot selaras dengan visi Pemerintah Desa Tanjung Agung. “Ini jawaban atas dua masalah sekaligus, yaitu pengurangan sampah dan penguatan ketahanan pangan. Kami akan sinergikan dengan program desa lainnya,”  ujar Rudi. Fir

lion parcel