JAKARTA, ExtraNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membaca Nota Keuangan Pengantar Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 di Gedung DPR RI Jakarta, hari ini, Jumat (16/8/2024).
Pada 16 Agustus 2024 akan berlangsung rapat paripurna DPR ke-1 masa sidang I tahun sidang 2024-2025. Salah satu agenda penting rapat adalah penyampaian draft RUU dan RAPBN 2025.
Sidang Tahunan 2024 akan terdiri dari tiga agenda yaitu pertama Sidang Tahunan MPR RI dalam rangka HUT RI yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo dan para tamu undangan.
Kemudian Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di mana tahun ini DPR menjadi tuan rumah. Pada agenda Sidang bersama DPR dan DPD esok, Puan akan menyampaikan pidato kenegaraan.
Lalu agenda ketiga pada rangkaian Sidang Tahunan adalah Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan terakhir DPR untuk periode 2019-2024. Di agenda ini, Presiden Jokowi akan menyerahkan Pengantar Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangannya.
Sidang Tahunan 2024 akan mengangkat tema Nusantara Baru, Indonesia maju. Untuk memperkuat tema, ornamen serta interior hingga tata lampu pada venue acara akan ditampilkan lebih ekspresif dan menonjolkan dekorasi batik.
Sebelumnya, Rapat Paripurna menyetujui hasil pembahasan pembicaraan pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2025 dan RKP tahun 2025, Rabu (9/7/2024).
Dalam rapat paripuna, DPR RI menyepakati defisit fiskal untuk tahun depan diperkirakan berada pada kisaran 2,45- 2,82 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Sementara itu, pendapatan negara ditarget pada rentang 12,14 – 12,36 persen dari PDB. Kemudian belanja negara dipatok pada rentang 14,59 -15,18 persen dari PDB.
Kemudian, rasio utang diproyeksikan akan terkendali dalam batas terkelola pada kisaran 37,98 – 38,71 persen dari PDB.
Lebih lanjut, untuk pertumbuhan ekonomi, Badan Anggaran (Banggar) DPR dan pemerintah menargetkan berada pada kisaran 5,1 – 5,5 persen pada RAPBN 2025.
Lalu, imbal hasil yield Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun diperkirakan akan berada pada kisaran 6,9 – 7,3 persen.
Dalam asumsi makro 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan berada pada kisaran Rp15.300 – Rp16.000 per dolar AS.
Inflasi pada 2025 diperkirakan akan dapat dikendalikan di kisaran 1,5 – 3,5 persen.
Untuk harga minyak mentah Indonesia, pemerintah memproyeksikan berada pada USD75-85 per barel dan lifting minyak bumi, pemerintah menargetkan berada pada 580.000-601.000 barel per hari.
Sementara itu, lifting gas berada pada 1.004.000-1.047.000 barel setara minyak per hari.
Berikut Rincian Asumsi Dasar Makro 2025:
Pertumbuhan ekonomi: 5,1 – 5,5 persen
Laju inflasi: 1,5 – 3,5 persen
Nilai tukar rupiah: Rp15.300 – Rp15.900 per dolar AS
Tingkat Suku Bunga SBN 10 tahun: 6,9 – 7,2 persen
Harga Minyak Mentah Indonesia: USD75 – USD85 per barel
Lifting minyak bumi: 580 – 605 ribu barel per hari
Lifting gas bumi: 1.003 ribu – 1.047 ribu barel setara minyak per hari
Untuk RKP 2025:
Pertumbuhan ekonomi: 5,3 – 5,6 persen
Tingkat pengangguran terbuka: 4,5 – 5,0 persen
Tingkat kemiskinan: 7 – 8 persen
Nilai tukar petani: 113-115
Rasio Gini: 0,379-0,382
Nilai tukar nelayan: 104-105
Indeks modal manusia: 0,56
Emisi gas rumah kaca: 38,6 .
(*)