Muba maju Lebih Cepat
Minuman Alfaone

Jejak Sandal Jepit Petani Karet Muba di Hilir

Jejak Sandal Jepit Petani Karet Muba di Hilir

MUBA-SUMSEL, ExtraNews – Tumpuan ekonomi Indonesia di sektor komoditas unggulan mengalami goncangan Harga di pasar dunia. Situasi ini ikut merembet pada harga karet dunia. Di tingkat petani karet Musi Banyuasin bahkan harga terus merosot dia pekan terakhir menyentuh rp 5000-7000 per kilogram.

Alih-alih menyerah pasrah, Pj Bupati Muba H Apriyadi bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Dinas Perkebunan menyisir pasar ke hilir.

Senin (31/10/2022) Apriyadi memboyong sejumlah warga khususnya di Sukamaju (SP5) Kecamatan Plakat Tinggi menggarap hilirisasi karet. Petani karet ini melebarkan garapan pada pembuatan produksi sandal, sarung tangan, karpet, karet gelang, dan aksesoris gantungan kunci.

Di lokasi pelatihan hilirisasi karet, di Plakat Tinggi, H Apriyadi menyaksikan keasyikan mereka mengukur, memotong dan merakit lembaran karet jadi sepasang sandal jepit.

BACA JUGA INI:   Tingkatkan Produktivitas, PLN Bantu Mesin Produksi UMKM Opak Ketan di Sumedang

“Cukup setengah jam untuk membuat sepasang sandal. Terima kasih, ada jalan keluar untuk kami petani,” ungkap Sunarno warga Desa Sialang Agung Plakat Tinggi. Ia bersama petani lain di desanya sudah sekian lama mendapatkan pelatihan hilirisasi karet yang difasilitasi H Apriyadi.

Pelatihan seperti ini, kata Sunarno, sudah lama diimpikan petaniani karet. “Alhamdulillah sekarang usai menyadap karet di kebun, pulang ke rumah masih bisa cari rejeki dengan membuat sandal jepit dan aksesoris lain. Pelatihan begini mantab. Hasilnya langsung bisa dijual ke pasar,” terangnya.

Proses pembuatan sandal dan aksesoris lain yang dilakukan petani Plakat Tinggi dibantu alat produksi berupa alat press dan molding yang sudah difasilitasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Muba.

BACA JUGA INI:   Bersama Forkopimda Pantau Pilkades, Plt Bupati Muba Ngantor di Keluang

“Prosesnya, olahan karet setengah jadi dicampur dengan beberapa jenis cairan kimia. Hasilnya tak kalah dengan sandal jepit yang dijual dipasaran. Dari pelatihan banyak yang kami dapat. Bisa buat sandal jepit, karet gelang, sarung tangan, dan aksesoris gantungan kunci,” bebernya.

Lewat terobosan di pasar hilir bagi petani karet ini, H Apriyadi ingin jadi gerakan massal. Sehingga ada jalan keluar bagi petani karet agar tetap kokoh menghadapi anjloknya harga karet.
“Saya berkeyakinan dengan inovasi ini dapat mendorong upaya menstabilkan harga karet di Muba dan menjadi nilai tambah bagi warga Muba,” tandasnya.

lion parcel