Ini Penyebab Angka Kematian Ibu di Srilanka Lebih Rendah Dibanding Negara Berkembang,
Oleh Dokter HM Zailani SpOG, Praktisi dan Pengamat Pembangunan Kesehatan
Apakah dokter umum di Srilanka boleh melakukan SC sehingga angka kematian ibu paling rendah diantara negara berkembang ?
Berdasarkan data terbaru, Angka Kematian Ibu (AKI) di Sri Lanka pada tahun 2020 tercatat sebesar 29 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Angka ini menunjukkan penurunan dari 30 per 100.000 pada tahun 2019 dan merupakan yang terendah sejak tahun 2000, di mana saat itu AKI mencapai 61 per 100.000 kelahiran hidup .
Sebagai perbandingan, rata-rata AKI global pada tahun 2020 adalah sekitar 138 per 100.000 kelahiran hidup, menjadikan Sri Lanka sebagai salah satu negara dengan AKI terendah di antara negara berkembang .
Penurunan signifikan ini merupakan hasil dari berbagai strategi kesehatan masyarakat yang konsisten dan berkelanjutan, termasuk layanan kesehatan gratis, sistem rujukan yang efektif, serta keterlibatan tenaga kesehatan masyarakat seperti bidan desa.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Sri Lanka sangat rendah dibandingkan dengan banyak negara berkembang lainnya, dan ini merupakan hasil dari berbagai upaya strategis yang konsisten dan berkelanjutan selama beberapa dekade. Berikut adalah beberapa upaya utama yang dilakukan Sri Lanka untuk menurunkan AKI:
1. Pelayanan Kesehatan Gratis dan Merata
Sri Lanka menyediakan layanan kesehatan publik gratis sejak tahun 1950-an, termasuk untuk ibu hamil dan melahirkan. Sistem ini menjangkau hingga daerah pedesaan terpencil.
2. Tenaga Kesehatan Terlatih dan Petugas Kesehatan Masyarakat
Negara ini memiliki jaringan Bidang Kesehatan Masyarakat (Public Health Midwives/PHM) yang kuat. PHM memainkan peran kunci dalam:
• Memantau kehamilan
• Memberikan penyuluhan dan imunisasi
• Merujuk ibu ke fasilitas kesehatan saat risiko tinggi
3. Pemeriksaan Kehamilan Rutin dan Pemantauan Ketat
Ibu hamil mendapatkan kunjungan antenatal berkala. Pemeriksaan kehamilan terstruktur membantu deteksi dini komplikasi dan memastikan penanganan cepat.
4. Persalinan di Fasilitas Kesehatan
Lebih dari 99% persalinan di Sri Lanka terjadi di fasilitas kesehatan yang didukung tenaga medis profesional, sehingga risiko komplikasi ditangani secara cepat dan aman.
5. Sistem Rujukan yang Efektif
Sri Lanka mengembangkan sistem rujukan berjenjang yang memungkinkan ibu dengan risiko tinggi segera dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap.
6. Pendidikan Perempuan dan Kesadaran Kesehatan
Tingkat literasi perempuan yang tinggi serta kampanye kesadaran kesehatan membantu ibu memahami pentingnya pelayanan kesehatan selama kehamilan dan setelah melahirkan.
7. Data dan Monitoring yang Baik
Negara ini memiliki sistem pelaporan dan pencatatan kesehatan yang baik, yang digunakan untuk memonitor tren AKI dan mengevaluasi efektivitas program intervensi.
8. Komitmen Politik dan Investasi Berkelanjutan
Pemerintah Sri Lanka secara konsisten berkomitmen pada kesehatan ibu dan anak, dengan alokasi anggaran dan kebijakan yang mendukung sistem kesehatan primer yang kuat.
Secara umum, dokter umum di Sri Lanka tidak diperbolehkan melakukan operasi caesar (SC) secara mandiri. Prosedur ini hanya boleh dilakukan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) atau dokter yang memiliki pelatihan bedah obstetrik yang memadai.
Namun, berikut adalah rincian penting terkait praktik ini:
1. Peran Dokter Umum di Rumah Sakit
• Dokter umum boleh membantu dalam persalinan normal dan menangani kasus obstetri ringan di fasilitas kesehatan primer atau rumah sakit daerah.
• Dalam keadaan darurat, mereka bisa memberikan penanganan awal dan merujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas operasi dan dokter spesialis.
2. Situasi Darurat di Daerah Terpencil
• Dalam kasus darurat ekstrem dan daerah yang sangat terpencil, dokter umum yang sudah mendapat pelatihan tambahan dalam Basic Emergency Obstetric and Neonatal Care (BEmONC) atau bahkan pelatihan bedah dasar bisa terlibat dalam penanganan obstetri, namun tetap di bawah protokol ketat dan biasanya dengan dukungan atau pengawasan spesialis (jika tersedia secara remote/telemedicine).
3. Sistem Rujukan yang Kuat
• Karena adanya sistem rujukan yang efektif di Sri Lanka, kebanyakan kasus yang membutuhkan SC segera dirujuk ke rumah sakit dengan spesialis dan fasilitas operasi lengkap. Ini membantu menjaga kualitas dan keamanan prosedur.
Kesimpulan:
Dokter umum tidak secara rutin melakukan operasi caesar di Sri Lanka. Prosedur ini menjadi tanggung jawab spesialis obstetri, kecuali dalam situasi darurat tertentu dengan pelatihan khusus dan protokol ketat.