Ingin Terus Berbakti, Dilantik Jokowi Anggota KKI

5CF83207 0C66 46C7 8F6D FB542270931A

Dokter Mariatul Fadilah MARS Ph.D

Ingin Terus Berbakti,  Dilantik Jokowi Anggota KKI

7C81E153 C443 4486 8884 7ABB079D893B

Perempuan kelahiran Muara Danau, Lintang Empat Lawang, 16 Nopmeber 1957 ini tidak pernah dan mau berdiam diri.Selalu punya gagasan dan penuh pengabdianPROFESI yang dijalankannya sebagai dokter, suatu anugerahyang luar biasa. Dari profesinya inilah yang selalu inginkomunikasi untuk mengedukasi  warga sepenuh hati Mariatuljalankan. Mariatul Fadilah, nama lengkap dari suaminyadokter HM Zailani SpOG (K), biasa dipanggil Yuk Iya. Perjalanan Panjang yang pernah dinobatkan sebagai dokterteladan nasional tahun 1989 yang mewakili Provinsi Sumsel, terus memacuh Yuk Iya ingin berbuat dan berbuat kebaikan. Wajar saja, tepat Rabu, 19 Agustus 2020, Yuk Iya bersama 16 dokter yang dipilih dari seluruh Tanah Air dilantik dan diambil sumpah sebagai Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

Mariatul Fadilah dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai anggota KKI periode 2020-2025. Pelantikan dimulai dengan pembacaan Keputusan Presiden (Keppres) oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara. Berdasarkan Keppres 55/M/2020 mengenai pemberhentian dan pengangkatan keanggotaan Konsil Kedokteran Indonesia, terdapat 17 anggota KKI yang dilantik. Mereka berasal dari unsur asosiasi dokter, masyarakat, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bersama Yuk Iya, yang dilantik yakni, dr Putu Moda Arsana SpPD KEMD FINASIM, wakil dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr drDollar SH MH, wakil dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), drgNurdjamil Sayuti MARS, wakil dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), drg Nadhyanto SpPros, wakil dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), dr PattiselannoRobert Johan MARS, wakil dari Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI). drg Achmad Syukrul AMM, wakil dari Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI). Prof Dr dr Bachtiar Murtala SpRad (K), wakil dari Kolegium Kedokteran Indonesia. drg Andriani SpOrt  FICD, wakil dari Kolegium Kedokteran Gigi (KDGI). Sdr Vonny Naouva Tubagus MD Radiologis, wakil dari Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI). dr Ni Nyoman Mahartini SpPK (K), wakil dari Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI). Drs Mohammad Agus Samsudin, wakil dari tokoh masyarakat.

Prof Intan Ahmaf Musmeina PhD, wakil dari tokoh masyarakat. Drs Hisyam Said MSc, wakil dari tokoh masyarakat. Prof Dr Taruna Ikrar M Biomed PhD, wakil dari Kementerian Kesehatan. drg Sri Rahayu Mustikowati MKesCFrA, wakil dari Kementerian Kesehatan. Prof Dr drgMelanie Hendriaty Sadono M Biomed PBO, wakil dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

BACA JUGA INI:   Positif Covid-19 di Muba Bertambah 2 Kasus Hari ini kamis 14 Mei

Yuk Iya yang diwawancara khusus oleh redaksi Extranews, menyampaikan setelah dilantik masih menyelesaikan rapatpleno. Menurut Yuk Iya, amanah ini semoga menjadi ruanggerak yang lebih luas dalam pengabdian selama ini. Menuruttugas yang dijalankan selama ini sangat searah dengan tugasyang bakal dilakukan sebagai anggota KKI. Tugas selamamenjadi assessor ke jenjang pendidikan tunggi bidangkedoktoran dan secara praktisnya, Yuk Iya juga menjalankansebagai assessor layanan primer bidang Kesehatan kepuskesmas-puskesmas.Bagi Yuk Iya, tugas ini makinmenambah ruang gerak dan mudah-mudahan bernilai ibadah. Yuk Iya juga menyinggung soal pandemic covid saat ini, kenyataannya yang dihadapi masih saja ada multi persepsiberkaitan dengan implementasi pencegahan covid. “Kita tidakmenyalahi masyarakat, hanya saja bahwa perlu ditekankandokter itu bukan saja memberikan obat atau mengobati pasien, lebih dari itu punya kemampuan komunikasi ke masyarakatmenjelaskan sejelas-jelasnya berkaitan penanganan covid,” ujar Yuk Iya. Terkait tugas baru di KKI, menurut Yuk Iya, KKI merupakan suatu badan otonom, mandiri, nonstruktural, dan bersifat independen yang bertanggung jawab kepada Presiden RI. KKI memiliki 17 anggota yang terdiri dari perwakilan organisasi dokter hingga tokoh masyarakat, Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia: 2 (dua) orang, Kolegium Kedokteran Indonesia: 1 (satu) orang, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia: 2 (dua) orang,
Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Gigi Indonesia: 2 (dua) orang, Persatuan Dokter Gigi Indonesia: 2 (dua) orang, Kolegium Kedokteran Gigi Indonesia: 1 (satu) orang, Tokoh Masyarakat: 3 (tiga) orang, Departemen Kesehatan: 2 (dua) orang, dan Departemen Pendidikan Nasional: 2 (dua) orang.

KKI mempunyai tugas yaitu melakukan registrasi dokter dan dokter gigi, mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi; dan melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran yang dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai dengan fungsi masing-masing.

Adapun fungsi KKI, yakni fungsi pengaturan, pengesahan, penetapan, serta pembinaan dokter dan dokter gigi yang menjalankan praktik kedokteran, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis. Dalam menjalankan fungsi dan tugas, KKI mempunyai wewenang yaitu, menyetujui dan menolak permohonan registrasi dokter dan dokter gigi, menerbitkan dan mencabut surat tanda registrasi, mengesahkan standar kompetensi, melakukan pengujian terhadap persyaratan registrasi dokter dan dokter gigi,mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran dan kedokteran gigi, melakukan pembinaan bersama terhadap dokter dan dokter gigi mengenai pelaksanaan etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi profesi,melakukan pencatatan terhadap dokter dan dokter gigi yang dikenakan sanksi oleh organisasi profesi atau perangkatnya karena melanggar ketentuan etika profesi.

BACA JUGA INI:   Unsri Peringkat 26, 100 Kampus Negeri dan Swasta Terbaik Indonesia Versi Webometrics 2021

Yuk Iya yang menjadi tokoh perempuan inspiratif terutamabidang Kesehatan ini, dalam keluarga dibilang berhasil. Ketiga anaknya, sukses dalam menempuh penddikan. Aanakpertama sudah menyelesaikan pendidikan S3, yakni Dr. dr. Rizma Adlia Syakurah, MARS, anak kedua juga dr. Siti Fatima Azzahra, Sp.Rad., M.Si, yang ketiga dokter Ali haidarSyafullah sedang ambil Ph.D di Jepang.

Ditanya soal tantangan ke depan, jelas Yuk Iya saat inibagaimana bangsa ini mempersiapkan kualitas SDM menghadapi bonus demografi. Salah indikator kualitas ituadalah sehat terlebih dahulu. Bonus demografi menjadi tantangan bidang kesehatan. Yuk Iya menjelaskan, dalam 5-10 tahun ke depan penduduk Indonesia didominasi oleh usia produktif. Penduduk di usia produktif ini bisa menjadi sumber daya manusia yang baik, mendorong kemajuan bangsa. Sebaliknya, mereka juga bisa menjadi beban bangsa.

Menurut Yuk Iya, jika bonus demografi diisi penduduk yang hidup sehat, tidak sakit-sakitan, tidak stunting, tidak mengalami gizi buruk dan berotak cerdas, itu akan menjadi peluang bagus untuk pembangunan bangsa. Namun, jika tidak diperhatikan akan menjadi beban.

Oleh karena itu, di situlah peran strategis bidang kesehatan yang dikomandoi oleh pekerja-pekerja kesehatan saat ini.

World Health Organisation (WHO) mencatat, 7,8 juta dari 23 juta balita di Indonesia mengalami stunting. WHO juga telah menetapkan batas toleransi stunting maksimal 20 persen atau seperlima dari jumlah seluruh balita. Sementara, angka stunting pada balita Indonesia berada pada angka 35,6 persen. Sebanyak 18,5 persen balita dikategorikan sangat pendek dan 17,1 persen dikategorikan pendek. Oleh sebab itu, masalah kesehatan harus dijadikan perhatian serius. firko

 

BIODATA

NAMA​​​​: dr. Hj. Mariatul Fadilah, MARS.,Ph.D

TEMPAT/ TANGGAL LAHIR​: Muara Danau, 16 Nopember1957

AGAMA​​​​: Islam

ALAMAT​​​​: Jl. Brigjen Hasan Kasim No. 1 Bukit Sangkal

Palembang 30114

​PEKERJAAN​​​: Dosen FK UNSRI

RIWAYAT JABATAN/PEKERJAAN

• Kepala Puskesmas​​​​​: 1985 – 1999

• Dinas Kesehatan Kota Palembang​​​: 2000 – 2007

District Coordinator UNFPA Project​​​: 2002

BACA JUGA INI:   Imbauan Kapolri ke Masyarakat Hadapi Lonjakan Covid-19: Tak Panik, Disiplin Prokes dan Lakukan Vaksinasi

Director Azzahra Maternity and Neonatal​​: 2002 – 2011

Hospital

• Project Coordinator at Palembang Municipality​: 2003

European Union SCHS Project in Jambi,

South Sumatra and Papua

Technical Coordinator FMU-SS European​​: 2004

Union SCHS Project in Jambi, SS and Papua

Consultant Health Planning and Strategy​​: 2004

European Union SCHS Project in Jambi

Consultant Health Planning and Strategy ​​: 2006

European Union SCHS Project in South Sumatra

Consultant Health Planning and Strategy​​: 2007

European Union SCHS Project in Papua

• CEO Azzahra Group​​​​​: 2009

• Pengajar Fakultas Kedokteran UNSRI​​​: 2009 – Sekarang

• Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran UNSRI​​: 2012 – 2016

Assessor Komisi Akreditasi FKTP ​​​: 2016 – Sekarang

(Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama)

Assessor LamPT-Kes​​​​​: 2016 – Sekarang

• Kepala Departemen IKM-IKK FK UNSRI​​: 2019 – Sekarang

• Anggota Senat Fakultas Kedokteran Unsri​​: 2019 – Sekarang

 

IIII. RIWAYAT PENDIDIKAN​

PENDIDIKAN FORMAL

• SD Neg. No 63 Palembang

• SMP Neg. VI Palembang

• SMA Xav. II Palembang

• Fakultas Kedokteran UNSRI Palembang

• Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Post Graduate Scince, Management and Science University(Health Science)

 

PENGHARGAAN / REKOMENDASI

• Piagam Tanda Kehormatan Presiden Republik Indonesia Satyalancana Karyasatya XXX tahun, 2019

• Piagam dan tanda Kehormatan Satyalencana Kebaktian Sosial Presiden Republik Indonesia, 2004

Recommendation from EU Co-Manager SCHS FMU-SS, 2002

• Piagam dan Lencana Keteladanan Bhakti Husada Menteri Kesehatan Indonesia, 1998

• Dokter Teladan Nasional tahun 1989

• Dokter Teladan Provinsi Sumsel tahun 1988

 

RIWAYAT KELUARGA

• SUAMI​​: dr. HM. Zailani, SpOG (K)

• ANAK

o Dr. dr. Rizma Adlia Syakurah, MARS

o dr. Siti Fatima Azzahra, Sp.Rad., M.Si

o dr. Ali Haidar Syafullah

lion parcel