PLN Mengucapkan selamat idul fitri 2025

Indra: Atasi Soal Migor, Dibutuhkan Industri Ketahanan Pangan

A48E04B4 302E 4A47 B8B2 E5BC6148610D

Indra: Atasi Soal Migor, Dibutuhkan Industri Ketahanan Pangan

Palembang, Extranews —-Menyikapi kelangkaan sembako utamanya minyak goreng, Indonesia butuh industri yang berbasis memperkuat ketahanan pangan.

Hal Itu disampaikan oleh Ketua Bidang pengembangan SDA KAHMI  Sumsel Indra Gunawan, di Palembang, Selasa (15/3).

Menurut Indra terakhir soal polemik  kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat ini,   Mendag memperkirakan ada dua kemungkinan  penyebabnya Pertama, karena kebocoran untuk industri yang kemudian dijual dengan harga tidak sesuai patokan pemerintah. Kedua, ada penyelundupan dari sejumlah oknum.

Fenomena ini, ujar Indra menjelaskan bahwa ada kesalahan tatakelola, dan menunjukkan lemahnya ketahanan pangan kita. “Tapi saya tidak menperdebatkan persoalan tersebut, fokus kita kedepan kami mengusulkan perlu adanya pembangunan industri ketahanan pangan, ujar Indra.

BACA JUGA INI:   Pemkab Musi Banyuasin Perjuangkan Bantuan Perahu untuk Nelayan

Dengan dibangun industri ketahanan pangan tidak hanya persoalan minyak goreng tapi juga beras, garam, dan kebutuhan lainnya.

Dengan memberdayakan semua potensi sumber daya alam yang dimiliki sumatera Selatan. Selanjutnya, memperkuat kearifan lokal tentang  ketahanan pangan  di tengah masyarakat. Dengan membina dan melakukan penelitian dan pengembangan sektor pangan.

Indra yang juga wakil ketua bidang politik DPP gema matlatul anwar,  menghimbau kepada pemerintah untuk membenahi tata kelola pangan, karena ketahanan pangan memiliki korelasi yang erat dengan pertahanan negara.

Indra juga mmeminta agar , industri industri pangan tertentu, mulai dari hulu hingga hilirnya tidak diserahkan ke korporasi yang tidak  memiliki komitmen kebangsaan yang kuat,

BACA JUGA INI:   Muba Patuhi Instruksi Pemerintah Pusat

Karena persoalan pangan dapat menjadi masalah sosial dan politik, dan dapat mengancam stabilitas negara. Firko

lion parcel