Palembang , ExtraNews | isu teroris akan tetap menjadi perhatian, karena bisa saja tiba-tiba muncul aksi radikalisme dan terorisme. Demikian topik dalam Focus Group Discussion dengan tema Asian Games dan antisipasi aksi terorisme, di Hotel Amaris Palembang, Rabu (1/8).
FGD yang digelar oleh Komunitas Jurnalis Pencegahan Terorisme (KJPT) ini mengundang narasumber Dr Periansyah dari Ketua FKPT Sumsel dan mantan napi teroris Abdurrahman Thaib.
Peri menyampaikan kondisi dan potensi terjadinya aksi terorisme. Potensi itu bisa jadi muncul dari kelompok kelompok masyarakat yang memiliki kesalahfahaman terhadap makna dalam ketaatan beragama. Peri berharap peran jurnalis dapat membantu dalam melakukan pencegahan aksi radikalisme dan terorisme.
Sementara itu mantan teroris Abdurrahman menjelaskan, awal dirinya tertarik karena ikut pengajian dan mengkaji makna jihad. Abdurahman mengatakan, dirinya mengaku salah saat itu karena dalam jihad harus membunuh terutama warga dari negara asing.
Setelah menjalani hukuman selama 7 tahun penjara dan kembali ke masyarakat bahwa tindakan mau mengebom warga asing itu salah . Karena tidak semua warga asing bukan muslim. Abdurahman yang saat ini sudah menjalankan kehidupan biasa dan menurutnya dirinya tetap bisa diterima di masyarakat tempat tinggal.
Menurut Abdurahman jihad tidak perlu mengebom karena itu adalah tindakan salah. Dia mengimbau yang mengkaji Islam bahwa Islam dalam berjihad tidak mengajarkan untuk melakukan kekerasan. Terkait dengan isu yang mengatakan bahwa pelaku terorisme dapat dana. Hal itu tidak benar. Abdurahman dirinya adalah mantan kelompok Alqaidah dari komando Nurdin M Top. fir