PALEMBANG,EXTRANEWS – Hujan deras disertai angin kencang meluluhlantak pepohonan di kota Palembang bertumbangan. Bukan itu saja hujan yang turun selama lebih kurang satu setengah jam itu juga menyebabkan banjir di beberapa titik rawan di kota peninggalan kerajaan Sriwijaya ini , Kamis petang hingga sampai waktu Isya (26/12).
Pengamatan extranews.id di beberapa group wasshap hampir semua mengaupdate foto-foto pohon tumbang . Begitu pula di akun instagram @plgterkini yang memposting sebuah video yang menunjukkan sebuah tower roboh di terjang angin kencang di daerah Jalan Anwar Sastro sekitar kantor Disnaker kota Palembang.
Heru warga jalan Kapt Anwar Sastro menceritakan saat ditemui usai hujan, mengungkapkan jika hujan deras disertai angin kencang ini sangat menakutkan dan membuat kawatir. “ Saya sangat takut sekali jika hujan disertai angin kencang, Breeeeght … suara tower yang robih bikin kami sekeluarga terkejut dan takut seraya memanjatkan doa pada Allah SWT,” cerita Heru.
Pantauan media ini di Simpang Polda air menggenang hingga 40cm dan di sekitar kantor gubernur Sumsel sekitar 35cm. Kemudian pohon tumbang yang diakibatkan hujan deras dan angin kencang ini meliputi ; Jln. Makrayu 30 Ilir Kec. IB-II Palembang, Jln. Balito Kel. Puncak Sekuning Kec. IB-I Palembang, Jln. Talang Kerangga Kel. 32 Ilir Kec. IB-II Palembang, Jln. Panca Usaha Kec. SU-I Palembang, Jln. Veteran Kec. IT-II Palembang, Jln. Anwar Sastro Depan Kantor Disnaker Kota Palembang (Tower Roboh), Jln. Jaksa Agung R. Suprapto Kec. IB-I Palembang, Jln. Basuki Rahmad Depan Rs. Hermina Kec. Kemuning Palembang, Jln. Tanjung Si Api-api (arah bandara depan TIKI) Kec. Sukarami Palembang, Jln. A. Yani Depan Gloria Kec. SU-II Palembang, Pasar Palimo Belakang Rs. Mata, Jln. Soak Sukawinatan Kec. Sukarami Palrembang, Jln. PDAM Kec. IB-I Palembang dan Parkiran PSCC/Mall Palembang Icon Kec. IB-I Palembang. Sumber dari BMKG Sumsel mengingatkan agar mewaspadai potensi hujan dan petir di Sumsel.
Seiring masuknya musim hujan di wilayah Sumsel pada skala meteorologi dengan indikasi menguatnya Angin Muson Cina Selatan yang melalui wilayah Sumsel yang sarat uap air mengakibat potensi hujan dan adanya potensi hujan disertai petir dan angin kencang yang umumnya terjadi pada siang-sore hari dan potensi hujan ringan yang berlangsung lama apabila terjadi pada malam-dini hari.
Bulan Desember dan Maret merupakan bulan dengan curah hujan tertinggi dari data normal Stasiun Meteorologi SMB II Palembang dalam kurun waktu 30 Tahun terakhir. Kondisi Musim Hujan akan terus berlangsung, mengalami penurunan pada Bulan Januari dan kembali mengalami penaikan hingga Bulan Maret sampai dengan memasuki musim peralihan ke musim kemarau umumnya pada Maret-April 2020.
Sesuai dengan prakiraan, peringatan dan himbauan pada release sebelumnya, Hujan Lebat disertai Petir dan Angin Kencang 26 Desember 2019 Sore Hari tercatat pada pengukuran observasi cuaca jam 19.00 WIB (12.00 UTC) dengan Kecepatan Angin Maksimum 48 Knots (89 Km/Jam) dan Hujan Lebat dengan kategori ekstrim sebesar 102,6 mm yang akan terus bertambah mengingat total hujan 24 Jam akan diukur pada 27 Desember 2019 07.00 WIB (00.00 UTC). Cuaca ekstrim ini mengakibatkan beberapa kerusakan bangunan, jaringan listrik PLN dan robohnya pohon dsb di wilayah Kota Palembang dan sekitarnya.
Secara Lokal, hal ini diakibatnya adanya Awan Konvektif Cumulonimbus (Awan Hitam Pekat berbentuk Kembang Kol) dalam bentuk Single Cumulonimbus karena petumbuhan awan Cumulonimbusnya relatif sendiri/single mengakibatkan perbedaan tekanan dan suhu yang cukup signifikan antara daerah yang terpapar hujan dan disekitarnya yang belum terpapar hujan sehingga menyebabkan angin kencang. Perubahan karakteristik permukaan bumi/tanah yang relatif rata akibat pembukaan lahan, kebakaran hutan dan minimnya pepohonan/hutan membuat potensi angin kencang pada wilayah berkarakteristik seperti ini akan berpotensi sering terjadi. Kondisi ini biasanya pada pagi hari menjelang siang ditandai dengan kenaikan temperatur yang signifikan dan udara terasa terik.
Secara Regional, hal ini juga diakibatkan adanya Badai Tropis Phanfone di Laut Cina Selatan menyebabkan adanya pertemuan massa udara (konvergensi) di wilayah Sumsel yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan (cumulonimbus) berpotensi hujan disertai petir dan angin kencang pada siang-sore hari dan potensi hujan ringan pada malam hari yang berlangsung lama.
Kami menghimbau masyarakat untuk tetap update peringatan dini cuaca ekstrim di aplikasi infoBMKG android dan iphone, apabila udara terasa terik pada pagi menjelang siang waspada potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang pada sore harinya, lebih berhati-hati dalam bertransportasi pada siang hingga sore hari di saat hujan, memprioritaskan penerbangan dan transportasi air 07.00-12.00 WIB, memperbaiki struktur bangunan agar kokoh terhadap hujan dan angin kencang, membersihkan dan memperbaiki drainase, tidak berteduh di bawah pohon saat hujan terjadi dan menghindari titik-titik macet saat adanya genangan akibat hujan.prap/fk