Muba maju Lebih Cepat
Minuman Alfaone

Heboh! Aliran Sesat di Jayapura Papua, Mengaku Tuhan, Ibadah Harus Tel4njang Bulat

Heboh! Aliran Sesat di Jayapura Papua, Mengaku Tuhan, Ibadah Harus Telanjang Bulat

 

JAYAPURA-PAPUA, ExtraNews – Sebuah aliran sesat muncul di Genyem, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Papua, dan menarik perhatian masyarakat.

Informasi mengenai aliran ini tersebar luas melalui video viral di Facebook, di mana seorang pria yang mengaku sebagai Tuhan terlihat dalam keadaan hanya mengenakan celana pendek.

Pria ini dikenal sebagai Frengky Monim, dan ia bersama pengikutnya meyakini bahwa ibadah mereka memerlukan keunikan tersendiri, termasuk mewajibkan anggotanya untuk telanjang bulat saat beribadah di alam terbuka.

Bagaimana Praktik Ibadah Mereka?

Dalam video dan informasi yang beredar, dijelaskan bahwa ibadah dilaksanakan dengan sejumlah syarat yang aneh.

Ibadah dilaksanakan pada pukul 5 subuh dalam kegelapan, tanpa ada lampu yang menyala.

Jika ada wanita hamil, Frengky mengeklaim bahwa anak yang dilahirkan merupakan “anak roh kudus.”

Selain itu, mereka juga memiliki cara unik dengan menutup pintu depan dan hanya membuka pintu belakang saat beribadah.

BACA JUGA INI:   Edan! Ponpes Al Zaytun Bolehkan Santri Berzina, Dosanya Bisa Ditebus dengan Uang Rp2 Juta

Hal ini menciptakan suasana yang cukup mencengangkan bagi masyarakat sekitar.

Siapa yang Memimpin Aliran Ini?

Menurut informasi dari Kapolres Jayapura, AKBP Umar Nasate, aliran sesat ini telah berlangsung sekitar tiga bulan dan dipimpin oleh Frengky Monim.

Mereka bahkan mendirikan sebuah pondok di belakang SMA Negeri 1 Nimboran untuk kegiatan mereka.

Namun, pada tanggal 6 April 2025, pemuda dari Kampung Kobaim yang mendengar informasi mengenai aliran ini segera bergerak untuk mengusir kelompok tersebut.

Apa Tanggapan Masyarakat?

Umar menyebutkan ternyata benar ada kegiatan aliran sesat itu hingga,akhirnya diusir dan dibubarkan oleh anak-anak muda kampung.

Setelah peristiwa tersebut, sebagian pengikut aliran ini melarikan diri, termasuk Frengky Monim yang kini berada di Sorong.

BACA JUGA INI:   Paus Fransiskus Akan Misa di GBK Saat Berkunjung ke Indonesia, Kuota di Lokasi Terbatas dan Pendaftaran di Paroki Masing-masing

Apakah Ada Korban dari Kegiatan Ini?

Umar menjelaskan bahwa selama keberadaan aliran tersebut, tidak ada korban yang diakibatkan oleh praktik ibadah mereka.

Masyarakat yang terlibat dalam aliran ini tidak diiming-imingi apapun.

“Tidak ada korban. Ada masyarakat yang sekitar ini yang ikut iming-iming, tidak ada juga. Sekarang sudah tidak ada aktivitas di pondoknya yang masih ada,” ungkap Umar.

Langkah Apa yang Diambil Pihak Berwenang?

Sebagai langkah pencegahan, Kapolres juga telah menyampaikan informasi ini kepada 12 polsek di Kabupaten Jayapura.

Ia meminta agar tindakan tegas diambil untuk mencegah munculnya kegiatan serupa di masa depan.

“Saya minta kapolsek langsung tindak tegas,” tegasnya.

Kesimpulan

Fenomena aliran sesat yang muncul di Jayapura ini menunjukkan pentingnya kesadaran masyarakat dan keterlibatan aparat dalam menjaga ketertiban dan keamanan.

BACA JUGA INI:   Ngaku Sudah Telponan Sama Tuhan, Alasan Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Idul Fitri Duluan

Praktik ibadah yang aneh dan meresahkan telah membuat banyak orang merasa khawatir.

Dengan langkah tegas dari pihak berwenang, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah di masa yang akan datang. (*)

 

 

lion parcel