FKPT Sumsel Ajak Aparat Paling Bawah Lawan Terorisme

18AA169A F6DC 450F 9F6B 21EF4F4D3300

Palembang, Extranews —- Terkait dengan program kerja Deputi I Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumsel menggelar kegiatan Rembuk Aparatur Kelurahan dan Desa tentang literasi informasi, Kamis (27/6). Acara yang dilaksanakan di Ballroom The Alts Hotel Palembang ini menghadirkan mantan napiter, Abdurrahman Tahrib dan perwakilan Direktur Pencegahan BNPT Indonesia, yang turut dihadiri oleh Lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas se-Kota Palembang.

Ketua FKPT Sumsel, Dr Periansyah mengatakan, informasi bahaya terorisme sangat perlu disampaikan oleh para aparatur pemerintahan, sehingga hal yang akan terjadi di kemudian hari bisa tercover dan bisa meminimalisir serta tidak meluasnya anggota terorisme.

“Selain itu juga dampak buruk dari media sosial yaitu tidak ada penyaring, sehingga dapat memberikan stigma yang buruk bagi kalangan anak muda,” katanya.

BACA JUGA INI:   Polri Support Penuh Road to 1 Juta Barel Per Hari

Oleh karena itu, sangat dibutuhkan saring sebelum sharing, agar sel doktrin pola terorisme bisa teratasi.

“Dengan begini diharapkan tidak bisa menjadi sarana metode untuk penyebarluasan anggota terorisme di Sumsel ini,” harapnya.

Sementara itu, Kasi Partisipasi Masyarakat Direktur Pencegahan BNPT, Letkol Setia Pranowo, mengapresiasi FKPT karena telah menggandeng seluruh lapisan masyarakat untuk mencegah terorisme.

“Budaya latah masyarakat dengan mudah membagikan konten tanpa menyaring dan memilah konten tersebut, menjadi pemicu penyebarluasan doktrin terorisme,” bebernya.

Ditambahkannya, semua pihak bisa terlibat untuk pencegahan, karena penyebaran terorisme tidak memandang pekerjaan baik petugas, aparatur negara, maupun semua golongan jadi perlu dilakukan koordinasi oleh semua kalangan masyarakat.

BACA JUGA INI:   VIDEO Viral!, Banser Ansor Lucuti Paksa Seragam Mantan Ketua GP Ansor Jatim

“Karena kegiatan para teroris ini terus bergerak dan terstruktur dengan dalih bela agama yang disalah artikan oleh mereka yang salah memahami suatu dalil,” pungkasnya.fk

lion parcel