Muara Enim, ExtraNews – Pengunjung prihatin dengan kondisi fasilitas Hutan Kota Sungai Aur Muara Enim. Pasalnya, sebagian besar fasilitas yang tersedia sudah rusak bahkan hilang dicuri oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Sedangkan keberadaan hutan kota tersebut sangat strategis dan menjadi salah satu tempat wisata edukasi alam bagi masyarakat Kabupaten Muara Enim, di jalan Bambang Utoyo, Kelurahan Pasar III, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Selasa (18/10/2022).
Dari pengamatan dan informasi yang berhasil dihimpun, hampir sebagian besar fasilitas yang ada sudah rusak dan membahayakan seperti jalan keluar masuk ke lokasi Hutan Kota Sungai Aur terlihat hancur dan terlihat besi yang membahayakan pengunjung. Lalu jalan track sebagian sudah ada yang rusak, sebanyak 4 gazebo sudah rusak terutama dibagian lantai, WC sudah tidak berfungsi lagi karena pintu sudah hilang dan kotor karena mesin air rusak, cat pagar sudah buram, kabel untuk lampu penerangan putus tertimpa pohon sehingga kalau malam gelap gulita. Parahnya lagi, pagar besi Hutan Kota sekitar 15 unit juga hilang sehingga warga dan hewan bisa bebas keluar masuk tanpa harus melewati pintu gerbang. Dan menurut warga sekitar mereka pernah melihat ada anak-anak tanggung yang sering mengisap Aibon yang diduga mencuri pagar dan pintu besinya.
“Saya kurang tahu hilangnya kapan, namun selama ia menyapu di siang hari tidak ada yang terlihat, kemungkinan besar malam hari diambil orang,” ujar Eliana (36) yang sehari-harinya bertugas sendirian membersihkan taman Hutan Kota tersebut.
Menurut Eliana, hilangnya sekitar 15 pagar besi dan pintu besi serta kerusakan tersebut sudah dilaporkannya ke pimpinannya. Hilangnya pagar besi itu, juga bertahap tidak sekaligus. Untuk WC, itu ada sumurnya, namun karena pompanya rusak otomatis tidak ada airnya. Dan perlu juga fasilitas Mushola dibuatkan karena sering pengunjung menanyakan.
Masih dikatakan Eliana, keberadaan hutan kota ini sangat diminati oleh masyarakat selain untuk wisata keluarga.
Seperti para pelajar sering dijadikan untuk latihan Pramuka, lomba Burung berkicau, camping, bahkan pernah juga dipakai TNI untuk latihan. Dan jika fasilitas diperbaiki tentu masyarakat akan banyak yang memanfaatkan hutan kota ini.
“Kalau fasilitas ingin aman, taman ini dijaga 1×24 jam dan petugas kebersihannya ditambah biar maksimal,” harapnya.
Ketika dikonfirmasi ke Kepala UPTD Persampahan Muara Enim Ujang Suari, bahwa pihaknya sedikit banyaknya informasi kehilangan dan kerusakan fasilitas di hutan kota Sungai Aur tersebut. Namun hal tersebut bukan wewenangnya, karena pihaknya hanya mengurus masalah persampahan dan kebersihannya.
Namun seharusnya jika ingin aman tentu taman kota tersebut harus dijaga sebab cukup banyak fasilitas yang dibangun dilokasi tersebut.
Untuk masalah petugas kebersihannya, lanjut Ujang, pihaknya sudah mengusulkan ke DLH untuk menempatkan minimal dua petugas kebersihan yang permanent yang memang ditempatkan dan mengurus Hutan Kota tersebut sehingga lebih terurus sebab lokasi hutan kota tersebut cukup luas dan pasti tidak akan mampu jika hanya satu orang saja.
Ketika dikonfirmasikan ke Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Muara Enim Kurmin, membenarkan adanya laporan kehilangan dan kerusakan beberapa fasilitas di Hutan Kota Sungai Aur tersebut. Dan saat ini, pihaknya secara bertahap akan memperbaikinya.
“Nanti kita Cat ulang gapura dan pagarnya serta ganti kembali pahar besi yang hilang tersebut,” pungkas Kurmin singkat. [nur]