Kasus Sabil
Sabil dulu viral setelah mengomentari unggahan video Ridwan Kamil terkait pemberian hadiah kepada anak SMP yang patungan untuk membelikan sepatu bagi temannya.
Dalam komentarnya, Sabil mempertanyakan soal jas warna kuning yang dikenakan Ridwan Kamil.
“Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???? (Dalam zoom ini, kamu jadi gubernur atau kader partai atau pribadi)” tanya Sabil.
Melihat komentar Sabil, Ridwan Kamil pun menjawabnya seraya menandai komentar tersebut menjadi urutan paling atas dilihat netizen.
“@sabilfadhillah ceuk maneh kumaha (menurut kamu gimana)?” tanya Ridwan Kamil balik.
Gara-gara hal tersebut, nasib Sabil berubah menjadi buruk.
Sabil langsung dipecat dari dua sekolah tempatnya mengajar.
Mengetahui fakta tersebut, Sabil pun bingung sekaligus gusar.
Namun diakui Ridwan Kamil, ia tidak tahu menahu soal pemecatan Sabil.
“Saya tidak melakukan apa-apa ya. Mungkin ada yang melaporkan atau gimana. Pada dasarnya kritik mah boleh-boleh aja. Saya kan selalu menjawab, kalau mengkritik boleh, kalau tidak sopan ya harus sopan, gitu aja. Bahwa sekolahnya melakukan sebuah tindakan, kan di luar kewenangan saya,” kata Ridwan Kamil.
Belakangan terkuak bahwa Sabil dipecat karena sudah mendapatkan surat peringatan sebanyak dua kali dari sekolah.
Fakta itu dijabarkan oleh Wakil Kepala Bidang Kurikulum dan SDM SMK Telkom Cirebon Cahya Riyadi.
Diungkap Cahya, Sabil sudah dua kali melakukan pelanggaran sebelum viral karena berkomentar di unggahan Ridwan Kamil.
Pelanggaran tersebut selalu berkutat pada norma kesopanan.
Pertama, Sabil pernah diadukan oleh orangtua murid karena berkata-kata kasar kepada siswanya di kelas.
Peristiwa kedua, Sabil mendapat surat peringatan karena melanggar aturan sekolah soal guru tidak boleh merokok.
Dan yang paling membuat pihak sekolah gusar adalah saat Sabil sengaja mematikan CCTV agar perbuatannya merokok di sekolah tidak ketahuan.