Dinsos Muara Enim Berikan Bimbingan Pelatihan Budidaya Ikan Lele

Dinsos Muara Enim Berikan Bimbingan Pelatihan Budidaya Ikan Lele
Kadinsos Muara Enim Drs Bhakti MSi menyerahkan perlengkapan budidaya ikan lele dengan metode Green Water System (GWS) kepada Mukriadi secara simbolis.

Muara Enim, Extranews – Sebagai bentuk pehatian Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui Dinas Sosial (Dinsos), berikan bimbingan sosial bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) berupa pelatihan keterampilan budidaya ikan lele dengan metode Green Water System (GWS) khususnya kepada keluarga penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar serta gelandangan, pengemis dan masyarakat di Ball Room Griya Sintesa Muara Enim (15/12/2022).

Mewakili Pj Bupati Muara Enim, Asisten III pemkab Muara Enim Maryana, mengatakan bimbingan pelatihan budidaya ikan lele yang digelar Dinas Sosial tersebut tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah kantong kemiskinan 6 kecamatan yang ada di Kabupaten Muara Enim.

Dirinya sangat mendukung, kegiatan pelatihan ini. Sebab sudah menjadi kewajiban negara untuk meningkatkan kesejahteraan dan melindungi rakyatnya, negara mempunyai tanggungjawab akan hal itu sebagaimana yang tertuang dalam undang-undang, oleh itu diadakan pelatihan ini. “Melalui pelatihan ini, kita upayakan untuk memberikan ilmu pengetahuan, bagaimana kita memberikan itu agar bisa dimanfaatkan oleh para pesert ke depannya,” ujar Maryana

Pada pelatihan ini, kata dia, selain pemaparan teori, ada prakteknya juga. Dirinya mengimbau para peserta untuk bisa memperhatikan prakteknya itu dengan serius. Dikatakan Maryana, dengan metode GWS ini, bisa menyerap kotoran lele sehingga terawat dan tidak mengeluarkan bau menyengat, kualitas air akan lebih terjaga.

BACA JUGA INI:   Dinsos Bersama Kemensos Beri Pendampingan Korban Rudapaksa

“saya minta kepada peserta untuk bisa memperhatikan secara seksama setiap materi dan pembelajaran yang disampaikan pemateri pada pelatihan yang digelar selama 3 hari ini, sehingga pada prakteknya peserta bisa menopang perekonomian dengan budidaya lele,” ujarnya

Lanjut Maryana, peserta harus dibimbing, ditinjau ke lokasi karena peserta ini merupakan para pemula jangan sampai salah dari awal. Kemudian pemasarannya pun diperhatikan. “Saya berpesan, usahakan apa yang telah diberikan pemerintah dimanfaatkan dengan baik, berusahalah sebaik mungkin dan jangan menyerah,” katanya.

Sementara itu, Kadinsos Muara Enim Drs Bhakti MSi, menerangkan kegiatan ini adalah upaya memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang budidaya ikan lele dengan metode GWS, bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) khususnya keluarga penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lansia terlantar serta gelandangan pengemis dan masyarakat Muara Enim, guna meningkatkan kualitas SDM.

BACA JUGA INI:   Keseruan Masyarakat Muba Bekarang Nangkap Ikan Bareng di Embung Senja

“Dengan adanya pelatihan ini, kata Bhakti, peserta bisa memiliki bekal ilmu, dalam menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan dapat memulihkan sera mengembangkan fungsi Sosialnya supaya mendapat kehidupan yang lebih layak dan mandiri,” harap Bhakti.

Peserta yang hadir, lanjutnya, sebayak 25 peserta yang berasal dari 6 kecamatan yaitu, Sungai Rotan 9 orang, Gelumbang 1 orang, Lawang Kidul 1 orang, Muara Enim 7 orang, Ujan Mas 1 orang dan Gunung Megang 6 orang, dengan rincian terdiri dari 15 orang disabilitas, 9 lansia dan 1 orang anak terlantar.

“Peserta nantinya akan mendapatkan paket perlengkapan budidaya lele yang terdiri dari 1 unit kolam terpal, 1000 ekor benih Lele, 60 kg pakan lanjutan ikan, 20 kg pakan statrer ikan,” terangnya.

Sementara itu, salah satu peserta dari keluarga disabilitas warga Desa Perjito, Kecamatan Gunung Megang Mukriadi (43), mengatakan dirinya kurang lebih selama 2 tahun ini menabah karet. Kemudian mendapatkan informasi mengenai adanya pelatihan budidaya ikan lele dari pemerintah desa.

Akhirnya, sambung Mukriadi yang mengalami kecelakaan pada 2005 lalu yang mengharuskan dirinya berjalan dengan dua tongkat ini, tertarik untuk mengikuti pelatihan sebagai upaya merubah nasib dan meningkatkan ekonomi keluarga.

BACA JUGA INI:   PTBA Berbagi ke Panti Asuhan

Rencananya, dirinya dengan pelatihan ini akan membuat kolam lele di halaman rumah. Adanya peternakan lele tentunya akan sangat membantu dan tidak harus bersusah payah menabah karet dan melakukan berbagai pekerjaan serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

“Saat ini saya telah dikaruniai tiga orang anak yang harus saya biayai dan bimbing, dengan adanya pelatihan budidaya lele dengan metode GWS ini saya berharap bisa sukses dan terus dibantu, baik modal, pemeliharaan dan pemasarannya nanti sehingga budidaya ikan lelenya terus maju,” pungkasnya. [nur]