Cegah Stunting, Pemkab Muba Kembali Bagikan Ikan Segar ke Warga

MUBA-SUMSEL, ExtraNews – Kasus stunting di Kabupaten Musi Banyuasin terus menjadi konsen utama. Berbagai upaya terus dilakukan, termasuk kali ini Pemkab Muba melalui Dinas Perikanan membagikan ikan segar gratis kepada ratusan warga yang berada di tiga kecamatan yakni Sungai Keruh, Plakat Tinggi dan Keluang.

Pembagian ikan segar sebagai sumber protein hewani itu merupakan bagian dari aksi intervensi gizi pencegahan dan penurunan stunting pada balita, ibu hamil dan menyusui.

“Ada tiga jenis ikan yang kita bagikan pada masyarakat yakni ikan patin, ikan lele dan ikan nila,” ujar Kepala Dinas Perikanan Muba Hendra Tris Tomy melalui Kabid Usaha Perikanan Tarmizi, saat dibincangi di sela-sela kegiatan penyerahan bantuan ikan konsumsi dan sosialisasi pencegahan dan penurunan stunting untuk balita, ibu hamil dan menyusui, di Desa Tebing Bulang, Sungai Keruh, Selasa (21/6/2022).

BACA JUGA INI:   Bukit Selabu, Desa Cantik Muba di top 25 Nasional

Dikatakan Tarmizi, warga yang merima bantuan ikan segar tersebut datanya diperoleh dari pihak Puskesmas. “Tahun ini sasarannya tiga kecamatan, Masing-masing kecamatan jumlah penerimanya 100 orang,” kata dia.

Ikan segar itu, sambung Tarmizi dibagikan selama lima bulan yakni mulai Juni hingga Oktober. Setiap bulannya, warga menerima dua kali pembagian ikan segar yakni pada minggu pertama dan minggu ketiga.

“Dua kali ikan segar dibagikan setiap bulan, setiap terima itu banyaknya 3Kg dengan tiga jenis ikan yakni patin, nila dan lele,” ucap dia. Seraya menambahkan selama pemberian bantuan, pihaknya akan memonitor dan mengevaluasi kesehatan penerima berkerjasama dengan Puskesmas.

Selain mencegah stunting, pembagian ikan segar tersebut merupakan bagian dari kampanye gemar makan ikan. Dikarenakan, mengkonsumsi ikan banyak manfaat yang didapat, seperti mengurangi peradangan, membantu melindungi jantung, meningkatkan kesehatan mata dan lainnya.

BACA JUGA INI:   Pj Bupati Muba Pimpin Rakor Regsosek 2022, Bersama Seluruh Camat, Kades atau Lurah

Pj Bupati Musi Banyuasin H Apriyadi mengatakan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kurang gizi kronis dan stimulasi psikososial serta paparan infeksi berulang terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Untuk itu, upaya dalam menekan angka stunting harus melibatkan semua elemen, masyarakat khususnya Pemerintah Daerah sebagai motor dari pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan permasalahan tersebut.

“Pemkab Muba akan terus memaksimalkan program kerja untuk menekan angka stunting. Ini juga fokus kita agar Muba bisa bebas dari stunting,” pungkasnya. [rel]

 

Komentar