PLN Mengucapkan selamat idul fitri 2025

Awas Rusuh!, Besok 20.000 Pasukan Berani Mati Jokowi Apel Akbar, Habib RS siap Menghadang!

Awas Rusuh!, Besok 20.000 Pasukan Berani Mati Jokowi Apel Akbar, Habib RS siap Menghadang!
HRS

Dibantah Mahfud MD

Namun pernyataan Amien Rais soal PKI tersebut langsung dibantah mantan Menko Polhukam, Mahfud MD lewat status twitternya @mohmahfud, Rabu (11/9/2024).

Dalam postingannya, Mahfud MD mengkoreksi pernyataan Amien Rais.

“Ada koreksi untuk Pak Amien Rais. Yang Bapak katakan bahwa Kepres No. 17 Thn 2022 berisi permintaan maaf Presiden Jokowi kepada PKI itu TIDAK BENAR,” tulis Mahfud MD.

“Kepres itu hanya berisi pengakuan terjadinya pelanggaran HAM Berat atas 13 kasus. Presiden harus mengakui karena itu adalah keputusan Komnas HAM,” bebernya.

Lebih lanjut dipaparkannya, berdasarkan Tap MPR dan Undang-Undang yang dibuat ketika Amien Rais memimpin MPR, Mahfud menjelaskan yang berwenang menentukan terjadinya pelanggaran HAM Berat itu adalah Komnas HAM.

BACA JUGA INI:   Cak Imin Jadi Senjata Jokowi Gagalkan Anies Baswedan di Pilpres 2024 ?

Sehingga ditegaskan Mahfud, Presiden tidak boleh tidak mengakui.

Dan atas langkah Presiden dengan Keppres Nomor 17 Tahun 2022 Dewan HAM PBB secara resmi memberi apreasiasi kepada Pemerintah Indonesia.

“Sebelum Presiden mengeluarkan Kepres 17 tersebut. memang ada yang usul agar Presiden meminta maaf kepada PKI, tetapi usul itu DITOLAK,” ungkap Mahfud MD.

“Ada juga usul agar Pemerintah menulis ulang sejarah 1965/1966. Ini juga kita tolak. Sebab jika Pemerintah yang menulis sejarah nanti bisa diubah lagi oleh Pemerintah berikutnya,” jelasnya.

“Makanya kita hanya mengatakan, universitas atau lembaga Riset silakan saja menulis sejarah secara ilmiah, dana bisa dari Pemerintah untuk riset. Namun hasilnya tidak harus merupakan pandangan pemerintah. Sejarah 1965/1966 sudah banyak ditulis dan versinya bermacam-macam. Silakan kalau mau diteliti lagi secara ilmiah,” bebernya. (*)

BACA JUGA INI:   Nama Anies Dihapus dari 5 Lapangan Ingub Berstandar FIFA di DKI, Aktivis: Hasil Nyata dari Revolusi Mental

 

 

lion parcel