Sedangkan terkait isi perjanjian politik Anies Baswedan dengan Prabowo itu, Sandiaga Uno tidak mau memberi jawaban lebih lanjut.
Namun demikian, Sandiaga Uno menyarankan Akbar Faizal mengundang Fadli Zon untuk menanyakan hal tersebut.
Fadli Zon, sebut Sandiaga Uno, yang mendraft dan menulis tangan perjanjian politik Anies Baswedan dengan Prabowo tersebut.
“Dan menurut saya Bang Akbar bisa mengundang dia (Fadli Zon) karena dia pasti ingatlah karena dia yang menulis. Ga tahu dia berani ga, ngomong,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu.
Sandiaga Uno tidak menampik di dalam perjanjian politik Anies Baswedan dengan Prabowo terdapat banyak poin penting.
Terkait poin-poin penting dalam perjanjian politik itu yang tahu secara tertulis yaitu Fadli Zon dan Prabowo.
“Saya sendiri ga megang itu copynya. Kalau gak salah ada di brankas Pak Fadli atau Pak Prabowo. Ada itu dan menurut saya nanti Pak Fadli bisa bicara sebagai tambahan informasi,” ujar Sandiaga Uno.
Perjanjian politik Anies Baswedan dengan Prabowo tentunya dibuat ketika Gerindra memutuskan mengusung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilgub DKI 2017.
Di bagian lain, Sandiaga Uno juga menegaskan isu dirinya akan bergabung dengan PPP dan akan dicalonkan sebagai Capres oleh partai tersebut, tidaklah benar.
Adapun kehadirannya di sejumlah acara PPP, disebut Sandiaga Uno, memenuhi undangan mintra kementeriannya.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno di Sekber, Menteng, Jakarta Pusat-Intan Afrida Rafni-
“Saya menyampaikan bahwa berita-berita itu merupakan interpretasi beberapa pihak, kesalah pahaman,” ujarnya.
“Artinya pak Sandiaga Uno masih di Gerindra per detik ini,” sela Akbar Faisal.
“Masih berada di Gerindara,” jawab Sandiaga Uno menegaskan. [*disway]