Muba maju Lebih Cepat
Minuman Alfaone

5 Hari Tenggelam di Lumpur, Karyawan PT Pama Belum Berhasil Ditemukan

D4B6A00F 7F5F 47A1 909C 8E97DDA37CBA

5 Hari Tenggelam di Lumpur, Karyawan PT Pama Belum Berhasil Ditemukan
Muara Enim,-Extranews

Tim evakuasi pengangkatan alat berat berupa beko dan boldozer yang tenggelam bersama Operator alat berat PT PAMA Persada Nusantara bernama Federik Hansen Sagala,masih belum berhasil ditemukan walaupun sudah lima haru dilakukan pencarian oleh tim penyelamat dari PT.BA maupun dari PT PAMA Persada sendiri
Karyawan PT.PAMA Federik Hansen Sagala ini diduga kuat masuk kedalam lumpur yang mencapai 20 meter lebih bersama PC 800 yang sedang dioperasikannya.
Terkait belum ditemukannya korban bernama Federick Hansen Sagala karyawan PT.PAMA yang tenggelam didalam lumpur bersama alat berat tersebut pihak pemilik Tambang yakni PT.BA melalui manajer humasnya Iko Gusman mengatakan sampai saat ini tim masih fokus dalam proses evakuasi,kami akan update jika terdapat perkembangan,kata Iko Gusman singkat.
Disinggung kebenaran terkait informasi soalnya adanya penghentian operasi kegiatan penambangan dilokasi kejadian oleh inspektorat pertambangan pusat,Iko Gusman enggan menanggapi.
Sebagaimana informasi yang berhasil dihimpun dilapangan,diketahui tertimbunnya korban akibat jebolnya tanggul lumpur ,karena dibawah tanggul tersebut pihak PT.PAMA persada selaku kontraktor PT.BA sedang melakukan kegiatan penambangan yang cukup dalam diabawah tanggul tersebut yang mencapai puluhan meter, jebolnya tanggul tersebut diduga tanggulnya tidak kuat menahan beban lumpur yang cukup banyak sementara dibawanya tidak ada lagi tanah penahan tanggul karena ada kegiatan penambangan dibagian bawah tanggul,sehingga pada kami(01/10) pagi tanggulnya jebol sehingga 4 buah alat berat masuk kedalama lumpur ,ke empat alat berat tersebut masing-masing PC 800 yang dioperasikan federic Hansen Sagala yang saat kejadian tersebut berada tepat di depan lumpur yang ambrol tersebut,kemudian dua buah PC 400 dan satu buah boldozer yang di operasikan oleh Dicky,Dani dan Edy Swarno.
Lambannya ditemukan korban tersebut banyak disesalkan,karena diduga pihak manajemen baik PT.BA selaku pemilik Tambang maupun PT.PAMA diduga kurang maksimal dalam mengerahkan peralatan dan petugas untuk melakukan pencarian,bahkan di hari pertama dan kedua pasca kaejadian karyawan masih ada yang bekerja menambang di sekitar lokasi,sehinngga ada kesan yang memnambang memnabamng yang mencarei korban mencari korban,terkait dugaan kurang maksimal melakukan pencarian oleh pihak PT.BA ,lagi lagi pihak PT.BA juga tidak bersedia menanggapi, konfirmasi via WA walaupun dibacanya oleh Iko Gusman,tapi tidak ada jawabannya.
Berdasarkan informasi didapat dilapangan menyebutkan, peristiwa kecelakaan kerja dilokasi tambang batubara tersebut diketahui terjadi Kamis (1/10) sekitar pukul 05.30 WIB dini hari. Dimana saat itu sebanyak 4 orang operator alat berat PT PAMA selaku subkon PT Bukit Asam sedang berada di lokasi, namun saat itu tiga operator lainnya keluar dari cabin alat berat untuk melaksanakan sholat subuh.
Korban Federik Hansen Sagala yang saat itu masih berada di cabin unit di PC 400 yang berada di lokasi. Diduga tanggul sump gobi jebol yang mengakibatkan lumpur menimbun alat yang operasi di elevasi sump di bawahnya.
Beruntung tiga operator lainnya yang akan kembali ke cabin unit berhasil menyelamatkan diri. Namun, naasnya korban Federik Hansen Sagala yang masih berada di dalam cabin unit tak mampu menyelamatkan diri dan ikut tertimbun bersama alat berat yang ia operasikan. Hingga kini korban masih dalam pencarian tim rescue.
Sementara itu, Humas PT PAMA Persada Nusantara, Faisal saat dikonfirmasi awak media mengatakan, terkait peristiwa tersebut pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke inspektur tambang. “Saya belum bisa berbicara apa-apa karena itu kita serahkan ke Kepala Tehnik Tambang (KTT), jadi kami masih menunggu hasil investigasi dari KTT dulu,”katanya.
Terpisah, Sekper PT Bukit Asam Apollonius Andwie C melalui Manager Humas, Komunikasi dan Administrasi Coorporater, Iko Gusman ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. “Sudah kita laporkan kepada inspektur tambang. Apapun hasil dan perintah dari inspektur tambang akan kita patuhi,” jelasnya.
Kejadian ini yang memakan korban jiwa akibat insiden tambang oleh PT.PAMA yang menambang di PT.BA ini bukan sekali ini saja, pada tahun akhir 2011 lalu karyawan PT.PAMA bernama Udi Zulistia saat itu bermur (40)tahun warga BTN Karang Asam kelurahan Tanjung enim selatan juga tenggelam dalam lumpur bersama boldozer yang dioperasikannya sedalam 9 meter lebih,pencarian juga cukup lama mencapai 2 harian baru berhasil ditemukan.
Sementara itu pihak PT PAMA yang dicoba dikonfirmasi belum berhasil dilakukan konfirmasi,sejumlah karyawan PT.PAMA sepertinya sepakat melakukan gerakan tutup mulut dalam peritiswa yang telah menimpa korbannya tersebut,kalua ada yang berani bicara hanya sebatas informasi umum, seprti membenarkan kejadian tersebut,walaupun mengetahua peristiwa tersebut sepertinya mereka takut menceritakannya kepada awak media.NH

BACA JUGA INI:   Pemkab Bersama Polres Muba Ajak Masyarakat Muba Awasi dan Perangi Narkoba
lion parcel