Peletakan Batu Pertama Pengembangan RSUD Ibnu Sutowo OKU
Baturaja, Extranews —- Rumah sakit tidak cukup dengan bangunan yang baik, namun mesti ditunjang tenaga medis yang baik pula, pelayanan yang baik akan memberikan sugesti bagi kesembuhan pasien. Hal itu ditegaskan Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru saat menyampaikan sambutan dalam peletakan batu pertama pembangunan dan pengembangan RSUD Ibnu Sutowo Baturaja, Sabtu (6/6/2020).
Menurut Herman Deru RSUD Ibnu Sutowo adalah sebuah rumah sakit legenda untuk masyarakat di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dan sekitarnya karena rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit yang telah sejak lama ada dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Pembangunan ini sangat membanggakan masyarakat Kabupaten OKU, dengan pembangunan ini harus ditunjang pelayanan yang baik kepada pasien,” ucap Herman Deru.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sendiri menurut Herman Deru memberikan bantuan sebanyak 25 milyar dalam pembangunan rumah sakit tersebut, dan kedepan Pemprov Sumsel tetap siap membantu apabila dibutuhkan.
“Kalau Pak Bupati minta, dan hasil verifikasi dan validasi dibutuhkan, maka pasti akan kita bantu,” tambah Gubernur.
Sementara itu menurut Bupati OKU Drs. H. Kuryana Azis Pembangunan RSUD Ibnu Sutowo sendiri menelan anggaran sebesar 58,7 milyar rupiah, dana tersebut bersumber dari bantuan Pemprov Sumsel sebanyak 25 milyar, dana BULD RSUD Ibnu Sutowo sebanyak 15 milyar dan 18,7 milyar bersumber dari APBD Kabupaten OKU.
“Untuk tahap pertama akan di bangun 2 gedung yakni gedung IGD 2 lantai dan gedung perawatan 5 lantai,” kata Kuryana Azis.
Bupati menjelaskan bahwa pembangunan rumah sakit tersebut telah lama dinantikan oleh masyarakat OKU dan sekitarnya hal tersebut disebabkan RSUD Ibnu Sutowo Baturaja merupakan rumah sakit rujukan regional bagi daerah kabupaten/kota yang ada di sekitar OKU termasuk dari Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung.
Menurut bupati rencana pembangunan dan pengembangan RSUD Ibnu Sutowo telah melalui proses perencanaan dan perencanaan teknis yang cukup panjang dan memakan waktu yang cukup lama yaitu hampir 3 tahun.
Lamanya proses tersebut menurut bupati salah satunya karena terkendala anggaran daerah, bahkan menurut bupati pihak Pemkab OKU pernah melakukan MoU dengan PT. SMI guna membiayai pembangunan rumah sakit itu, namun MoU tersebut akhirnya gagal direalisasikan.
“Alhamdulillah berkat bantuan dari Pak Gubernur, akhirnya hari ini pembangunan dan pengembangan RSUD Ibnu Sutowo bisa kita laksanakan,” tambah bupati.
Kuryana Azis juga menegaskan bahwa Pemkab OKU bertekad keras untuk menghadirkan RSUD yang representative bagi kepentingan layanan bidang kesehatan dan tentunya didukung dengan keberadaan rumah sakit lain yang ada di OKU diantaranya RS Dr. Noesmir dan Rumah Sakit San Antonio yang telah berkembang pesat.
Terpisah direktur RSUD Ibnu Sutowo dr. Rynna Dyana saat diwawancarai awak media usai acara peletakan batu pertama tersebut menjelaskan bahwa pihak RSUD Ibnu Sutowo secara peralatan dan SDM telah siap untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Peralatan kita sudah siap, bantuan dari kementerian kesehatan dari tahun ke tahun, demikian juga SDM kita cukup dan selalu siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat kita hanya terkendala bangunan,” tegas dr. Rynna.
Nampak hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan dan pengembangan RSUD Ibnu Sutowo tersebut Gubernur Sumsel H. Herman Deru, Pangdam II Sriwijaya Mayjend Irwan, Kajati Sumsel Dr. Wisnu Baroto, Karo Ops Polda Sumsel Kombespol Djihartono, LO GugusTugas Covid-19 RI Brigjend (Pur) Antoni Simamora, Bupati OKU Drs. H. Kuryana Azis, Wakil Bupati OKU Drs. Johan Anuar, SH., MM, Ketua DPRD OKU Marjito Bachri, Dandim 0403/OKU Letkol Arh Tan Kurniawan, Kapolres OKU AKBP Arif Hidayat Ritonga, Kajari OKU Bayu Paramesti, SH, Ketua Pengadilan Negeri Baturaja Agus Safuan Amijaya, Dansub Denpom Kapten Gatot, Kepala OPD Pemprov Sumsel, Kepala OPD Pemkab OKU, Anggota DPRD OKU, Perwakilan Rumah Sakit se Kab. OKU serta tamu undangan. Yos