Ketua Badan Wakaf Indonesia Prof Muhammad Nuh bersama Rektor Unsri Prof Anis Saggaff saat memberikan keterangan pers usai menggelar Seminar Nasional di Aula Graha Sriwijaya Unsri.
Muhammad Nuh Sasar Milenial Palembang Peduli Wakaf
Palembang, Extranews — Badan Wakaf lndonesia (BWI) bekerja sama dengan Universitas Sriwijaya dan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang menyelenggarakan acara Badan Wakaf lndonesia Goes to Campus VI Palembang dl dua kampus tersebut pada 12 September 2019.
Di Kampus Unsri Palembang dilaksanakan acara pembukaan dan seminar nasional pada pagi harinya, sedangkan di kampus UIN Raden Fatah dilaksanakan acara kuliah umum wakaf pada sore harinya. Melalui acara itu BWI bersama Unsri dan UIN Raden Fatah mengajak generasi mllenlal memajukan wakaf dan menjadikannya sebagai gaya hidup.
Ketua Badan Pelaksana BWI, Mohammad Nuh, dalam sambutannya dl Unsri menyampaikan, wakaf adalah instrumen strategis untuk meningkatkan kesejahteraan, kualitas dakwah, dan menjaga kemartabatan. la mencontohkan kebun kurma yang diwakafkan Sayyidina Umar dan hasilnya digunakan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat miskin dan yang membutuhkan. Ia juga mencontohkan wakaf sumur oleh Sayyidina Utsman yang memberjkan manfaat sumber air minum bagi penduduk Madinah.
Nuh juga mencontohkan wakaf Habib Bugak Aceh berupa tanah dan rumah singgah bagi jamaah haji Aceh. Aset itu sekarang dikelola secara produktif dan menjadi beberapa hotel yang keuntngannrya disalurkan kepada jamaah haji asal Aceh.
“Kira tahunnya kan sedekah, infak dan sodaqoh. Karena itu kita ingin para milenial mahasiswa di Palembang lebih mengenal wakaf, menjadi pelaku wakaf dan ikut mengkampanyekan wakaf,”ujar Muhammad Nuh.
Mantan Mendikbud ini mengatakan bahwa di Eropa dan Amerika, jelas Nuh, wakaf pun dikembangkan untuk membangun dan membiayai perguruan tinggi, seperti Harvard University dan Stanford University. Namun, mereka menyebutnya endowment. Dengan wakaf itulah Harvard dan Stanford berkembang menjadi perguruan tinggi yang diakui.
Aladan itulah kemudian Muhammad Nuh mengajak generasi milenial untuk turut memajukan wakaf dan menjadikannya sebagai gaya hidup. penyelengara wakaf Goes to Campus menyasar generasi milenial mahasiswa karena mereka adalah generasi elit calon pemimpin bangsa.
“Pada 10-15 tahun lagi mereka akan menjadi tokoh-tokoh yang di harapkan sudah memahami wakaf dan berkontribusi untuk memajukan wakaf produktif, baik sebagai yang berwakaf maupun sebagai pengelola wakaf,”urainya.
Sementara itu Rektor Unsri Prof Anis Saggaff mengaku apresiadi kepada langkah BWI yang mengajak milenial untuk berwakaf. Apalagi jika ini bisa dilakukan oleh semua eleman baik mahasiswa, dosen dan karyawan.
“Di Unsri saja ada 36.000 mahasiswa, 1100 dosen dan 1200 karyawan. Tentu jika semua berwakaf sekecil apapun bisa bermanfaat. Misalnya hasil proses wakaf bisa membantu anak-anak bidik misi, mahasiswa yang tak bida bayar UKT daj lainnya,”pungkasnya. sg