Di tengah break saat menjadi narasumber workshop membuat video pendek di Aula SMK PP, Sembawa , Banyuasin , artis manis Prisia Nasution mencari makanan khas Palembang.
Akhirnya mampirlah di rumah makan pindang di Sembawa . “Saya pesan pindang baung dan patin,” ujar Pris saat ditanya pelayan rumah makan.
Pada kesempatan itu melalui Badan Nasional Pencegahan Terorisme, Artis film Prisia Nasution dan sutradara Ratrikala Bhre AdItya memberikan workshop bikin video pendek BNPT 2018 di hadapan pelajar SMA di Sembawa, Banyuasin , Senin (10/9).
Ngomong ngomong soal pindang, memang saya suka makanan dengan lauk yang ada kuanya. Prisia yang punya peduli dan sangat senang bisa berbagi ilmu dengan anak anak muda ini.
Prisia dan Bhre diundang menjadi pembicara workshop video pendek dengan tema Menjadi Indonesia oleh BNPT RI yang berlangsung di SMK PP Sembawa, Banyuasin.
Prisia mengakui, sangat senang ketemu dengan anak anak SMA. Lomba bikin video pendek dengan pembuatan video durasi maksimal 5 menit. Mengapa video pendek yang dipilih? BNPT dan FKPT mencoba menggandeng generasi muda dengan apa yang disukainya, salah satunya penggunaan gadget. Di sini generasi muda diarahkan bagaimana memanfaatkan gadget pada hal-hal positif, seperti membuat video dan menyebarluaskannya ke media sosial. Ibarat pepatah sekali dayung satu dua pulau terlampaui, BNPT dan FKPT tidak sebatas mengarahkan generasi muda memanfaatkan gadget pada hal-hal positif, tapi juga mengajaknya memproduksi video bermuatan kontraradikalisme dan menyebarluaskannya ke media sosial untuk mengimbangi sebaran konten negatif.
Prisia mengatakan, tahun 2018 Lomba Video Pendek kembali dilaksanakan. Temanya adalah “Menjadi Indonesia”. “Kami ingin mengingatkan generasi muda bahwa keragaman Indonesia ada untuk disyukuri dan dirawat, bukan sebaliknya dijadikan pemicu perpecahan yang bisa mengakibatkan lahirnya radikalisme dan aksi terorisme. Kami mengundang adik-adik pelajar SMA, khususnya yang di Sumatera Selatan, mari semarakkan Lomba Video Pendek BNPT 2018,” ujar Pris.
Harapan tentang Generasi muda ?
Hal terakhir yang inginkan, ujar Priasi adalah ajakan untuk selalu mewaspadai radikalisme dan terorisme.
Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI Dr. Andi Intang Dulung MHI dalam sambutan, workshop video pendek BNPT 2018 dengan tema Menjadi Indonesia Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumsel di Aula SMK PP Sembawa, Banyuasin, Senin (10/9).
Generasi muda sudah biasa pakai smartphone dengan demikian manfaatkan untuk yang positif. Mungkin sudah ada sekolah yang tidak menaikkan bendera dan hormat ke NKRI. Guru perlu ditanamkan untuk sangat penting menyadari agar menghormati nilai nilai kebangsaan. Pihak perguruan tinggi bagaimana mencegah aksi radikalisme.
Menurut Andi, berapa Karya yang sudah dihasilkan ?
Dalam dua tahun pertama pelaksanaannya, yaitu 2016 dan 2017, sudah dihasilkan 1.200 video yang dishare ke media sosial Youtube. Hingga saat ini video-video itu sudah disaksikan oleh 24 juta orang. Ini yang kami sebut strategis, karena dari satu jenis kegiatan kami bisa mengundang 24 juta orang untuk menyaksikan konten positif dan membangkitkan kesadarannya untuk menjaga keutuhan NKRI dari ancaman radikalisme dan terorisme;
Apakah ada prestasi atau apresiasi Pemerintah ?
Video karya peserta tahun 2016 juga ada yang dipilih oleh Kantor Staf Presiden untuk ditayangkan di 800 jaringan bioskop XXI se-Indonesia. Ini wujud apresiasi dari Bapak Presiden Joko Widodo kepada karya anak bangsa, tidak hanya karena kreatifitasnya, tapi juga karena muatan positif pada video yang dibuatnya. fir