Muba maju Lebih Cepat
Minuman Alfaone

Jembatan Muara Lawai Kecil Ambruk, 4 Truk Batubara Ikut Terseret , Warga Desak Angkutan Batubara Dihentikan

87DC2B3B 8F68 4A95 876C ABD583F8681A

Jembatan Muara Lawai Kecil Ambruk, 4 Truk Batubara Ikut Terseret ,
Warga Desak Angkutan Batubara Dihentikan

MUARA ENIM-SUMSEL ExtraNews —- Jembatan rangka baja di Desa Muara Lawai Kecil, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, ambruk pada Minggu malam (29/6) sekitar pukul 23.00 WIB. Sedikitnya empat unit truk toronton bermuatan batubara terseret bersama jembatan akibat runtuhnya jembatan tersebut.IMG_6778 E19BDB36 6008 4B7F B1B5 A51CFCF9DB81 5E146D61 65C7 4297 8411 7D9AF542D1BA IMG_6775 87DC2B3B 8F68 4A95 876C ABD583F8681A

Hingga Senin siang (30/6) pukul 11.00 WIB, keempat truk masih belum dievakuasi.belum terlihat upaya penyelamatan atau evakuasi dari pihak pemilik truk,maupun Dinas Perhubungan, maupun Balai Besar Jalan dan Jembatan Wilayah Sumsel terhadap truk truk tersebut.

Dugaan awal penyebab ambruknya jembatan mengarah pada kelebihan muatan dari sejumlah truk batubara yang melintas. Struktur jembatan diduga tidak mampu menahan beban berlebih tersebut.

BACA JUGA INI:   Ayo Jelajahi Maluku Utara, Wings Air Terbang Kembali TERNATE ke BULI

Akibat insiden ini, jembatan yang memiliki dua lajur hanya dapat difungsikan satu jalur secara bergantian. Petugas dari Dishub bersama masyarakat kini mulai mengatur arus lalu lintas, dengan ketentuan hanya satu truk toronton yang diperbolehkan melintas dalam satu waktu.

Situasi serupa juga terlihat di beberapa jembatan lain, termasuk Jembatan Enim 2 di Kota Muara Enim. Puluhan petugas Dishub berjaga dan mengatur ketat arus kendaraan berat agar tidak terjadi insiden serupa. Hanya satu hingga dua truk Fuso diperbolehkan melintas bersamaan.

Upaya konfirmasi kepada Kepala Dinas Perhubungan Muara Enim, Junaidi, serta Bupati Muara Enim untuk mengetahui langkah dan kebijakan lanjutan masih belum membuahkan hasil.

BACA JUGA INI:   Bos Pinjol ini Bangkrut Kabur ke Luar Negeri, OJK Siap Gaet Interpol

Sementara itu, warga Muara Enim, seperti Syahrul dan Edy Burhan, menyampaikan keresahan mereka. Mereka meminta Pemkab segera menghentikan seluruh aktivitas angkutan batubara di jalan umum. Menurut mereka, perusahaan batubara tidak pernah peduli terhadap kondisi jembatan maupun dampaknya terhadap masyarakat.

“Truk-truk itu sering parkir sembarangan, bahkan di jalan-jalan gang yang dilalui warga. Subuh-subuh, truk-truk batubara malah berhenti di tengah kota untuk istirahat dan ngopi. Ini sudah sangat meresahkan,” ujar Syahrul.

Warga juga meminta intervensi dari Gubernur, Bupati, hingga Menteri terkait agar truk batubara tidak lagi diperbolehkan melintasi jalan umum. Mereka khawatir akan adanya korban jiwa jika situasi ini terus dibiarkan, apalagi banyak jembatan di wilayah tersebut sudah berusia tua dan rawan ambruk.nur

lion parcel