UAT Ingatkan Umat Soal Ancaman Pengangguran dan Kemiskinan
Palembang, Extranews —- Ustadz Alfian Tanjung (UAT) hadir di Palembang. UAT memberikan kajian shubuh di Masjid Baitul Muwafaqoh, Kebun Bunga Jumat (23/5).
Kajian dengan tema Tantangan dan kewaspadaan, UAT menyampaikan beberapa problem yang dihadapi umat saat ini. Di antara persoalan mendasar itu yaitu masalah pengangguran dan kemiskinan. Umat terjebak dalam sistem pendidikan yang secara substansi tidak menjadikan manusia sebagai manusia sehingga terjebak dengan simbol gelar. Juga kaitan dengan kemiskinan yang muaranya ekonomi umat dikuasai kelompok minoritas.
Dari problematik yang dihadapi saat ini, UAT mengharapkan agar umat dan pemimpin mampu membaca keadaan saat ini. “Tujuannya agar kita tidak menjadi orang menyesal di kemudian hari, akibat kelalaian kita akan menjadi beban berat generasi mendatang,” ujarnya.
Diawali mengutip Alquran dalam surat Alimron 104, yang menyebutkan dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat menyeru kepada kebajikan, menyeruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang orang yang beruntung.
Oleh karena itu semua persoalan kebangsaan merupakan tanggung jawab semua, termasuk umat Islam.
UAT juga menyinggung agenda ke depan yang perlu dipersiapkan, yaitu agenda perjuangan kontemporer. Di antara beberapa agenda kontemporer yang perlu mendapatkan perhatian serius yaitu pertama tugas kita mengusahakan melahirkan ulama pewaris nabi. Mempersiapkan ulama yang punya komitmen terhadap perjuangan Islam, begitu juga mempertanyakan mengenai pendidikan yang dijalankan terhadap anak anaknya.
Kemudian UAT juga melontarkan sekitar kepemilikan tanah, karena penguasaan tanah oleh orang tidak seiman kebanyak keturunan bukan asli Indonesia. Hampir 80 persen dikuasai oleh bukan musiim. Ini terjadi di Indonesia. Kita harus peduli dengan status kepemilikan tanah.
Kemudian soal dominasi penguasaan pusat ekonomi, sekarang dagang dari luar sampai ke ujung ujung desa. Korporasi dagang itu bantu pengembangan agama sampai ke luar daerah.
Selain itu yang penting yaitu yang keempat masalah pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Judi online itu luar biasa. Tidak ada lowongan pekerjaan buat kita, tapi dari luar selalu ada.
Kelima kaitan pemberdayaan SDM melalui aktivitas pendidikan. Pendidikan itu membuat manusia menjadi manusia. Bukan soal pencapaian gelar saja.
Oleh karena itu tantangan dakwah saat ini, pertama pengorganiaasian dalam pembinaan umat, terbatasnya informasi sekitar rencana jahat musuh musuh Islam. Fenomena ketertinggalan dalam bidang ekonomi dan pendidikan, lemahnya kepeloporan kepemimpinan dalam perjuangan serta kelemahan dan kelupaan sejarah dari berbagai peristiwa.
Dia mencontohkan kejadian aneh dinegeri ini orang boleh bertanya tapi tidak boleh mempertanyakan, ada soal ijazah Jokowi yang mengumumkan itu Polri seharusnya hakim yang mengumumkan itu.
Siapa UAT ?
Drs. M. Alfian Tanjung, M.Pd lahir pada 1 Januari 1970, Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA).
Melansir dari akun X @dhemit_is_back, Ustadz Alfian menyebut Paus harus dideportasi karena dianggap meresahkan.
Ustadz Alfian sebelumnya sempat dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Teten Masduki karena singgung PKI.
Dalam video yang diunggah channel Youtube islam channel 01, Alfian mengutip pernyataan Kader PKI saat itu Sudisman.
Selain Ustadz, Alfian juga dikenal publik sebagai pengamat atau pakar anti komunis di Indonesia.
Singgung kedatangan Paus Fransiskus
Ustadz Alfian kembali tuai sorotan saat mengomentari kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia. Dia menganggap kehadiran Paus di Indonesia hanya meresahkan umat sampai meminta dideportasi.
“Sebetulnya Paus itu di diminta atau segera dideportasi untuk segera pulang karena anda tidak cocok untuk menimbulkan kerukunan,” ucapnya.
Alfian justru menganggap datangnya Paus menimbulkan keresahan bagi tokoh-tokoh islam.
Justru kedatangan anda menimbulkan keresahan kepada para tokoh-tokoh Islam,” sambungnya. Misa Agung yang dilaksanakan Paus Fransiskus menurut Ustadz Alfian dilakukan secara tertutup.
“Sehingga kita nyatakan bahwa Misa tersebut boleh dilakukan tapi tertutup saja,” katanya. Net/fir