Muba maju Lebih Cepat
Minuman Alfaone

Optimalisasi Gas di Era Transisi MendukungPembangunan Berkelanjutan

3DD2F125 D8DA 48F6 AC11 4FC5A54B8062

Optimalisasi Gas di Era Transisi MendukungPembangunan Berkelanjutan

1CB57BF5 6378 4CA7 A9AB 9CEF4C6714BA

Surabaya, Extranews —  Satuan Kerja KhususPelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyelenggarakan kegiatan bersama dalam rangkaoptimalisasi lifting, penyaluran dan infrastruktur gas bumiuntuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi nasional. Kegiatan dalam bentuk Gas Expo diselenggarakan di Surabaya selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 29 – 30 Agustus2022 dengan penyelenggara kegiatan adalah SKK Migas Perwakilan Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa).

Gas Expo 2022 dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Kepala Dinas ESDM Jatim Nur Kholis, DirekturPembinaan Usaha Hulu Migas Noor Arifin Muhammad, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman, Komite BPH Migas Harya Adityawarman, para pimpinan KKKS yang berada di Jabanusa, BUMD di Jawa Timur dan Jawa Tengah,serta Badan Usaha Gas Bumi.

Penemuan migas di Indonesia didominasi gas, begitupula di Jabanusa. Dalam waktu dekat dengan telah gas-in proyekJambaran Tiung Biru (JBT) sebentar lagi Jawa Timur akansurplus gas. Dalam jangka panjang, seiring pelaksaaan plan of development (POD) proyek hulu migas di Jabanusa, makasurplus gas akan semakin besar. Melalui Gas Expo 2022 diharapkan dapat tercipta persamaan persepsi antara SKK Migas – BPH Migas – Tranporter/shipper – Buyer dan para pemangku kepentingan utama lainnya. Hal in agar gas dapatdimanfaatkan secara optimal, termasuk potensipengembangan industri berbahan baku gas di Jawa Timurdan Jawa Tengah.BEFA55B1 A955 47E4 9BC1 496D7ADC3129

Saat ini terdapat penemuan cadangan baru dalam bentuklapangan gas bumi dari hasil kegiatan eksplorasi migasnamun proyekproyek pengembangan lapangan migastersebut beberapa tertunda diakibatkan belum adanyakepastian pasar atau buyer yang akan menyerap potensiproduksi Gas Bumi tersebut”, kata Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman.

Lebih lanjut, Fatar menjelaskan bahwa diperlukan sinergiuntuk mendapatkan solusi bersama terkait dengan adanyaekses produksi gas dari tercapainya target penyerapan gas sesuai PJBG. Selain itu, Fatar menambahkan regulasi yang baru terkait pemanfaatan gas suar bakar, karena adanyapotensi pemanfaatan gas suar bakar bagi industri, namunjuga terkendala dengan belum tersedianya infrastruktur kecalon buyer yang diperlukannya fleksibilitas dalampemanfaatannya.

“Yang harus dipikirkan juga adalah bagaimana bisameningkatkan pemanfaatan gas bumi nasional yang ada di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah, agar nilai tambah yang dihasilkan menjadi lebih besar dan mampu memberikandampak positif berganda bagi tumbuhnya industri penunjangdi kedua provinsi tersebut”, ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani juga meminta seluruh pemangku kepentingan di daerahJabanusa untuk mendukung kegiatan operasi hulu migas di kawasan tersebut. “Kita ketahui saat ini industri hulu migassedang berjuang untuk mengejar target lifting dan dua proyekmigas yang sangat menentukan pencapaian target tersebutberada di kawasan ini, yaitu Blok Cepu yang dioperasikanoleh Mobil Cepu Ltd (MC) dan proyek Jambaran Tiung Biruyang dikerjakan oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC),” ujarFatar.

Block Cepu saat ini menjadi produsen minyak terbesar secaranasional dengan kontribusi mencapai 28 persen dari produksitotal nasional. Sayangnya tahun ini, produksi dari blok inimenurun karena penurunan produksi alamiah dan beberapakendala teknis yang menghambat operasi. Penurunan inidapat diantisipasi dengan segera merealisasikan rencanapercepatan pengeboran infill drilling dan Kedung Keris Westserta pengembangan untreated gas. Proyek Jambaran TiungBiru yang diharapkan dapat segera berkontribusi untuk lifting nasional juga mengalami keterlambatan on stream. Penyebabutamanya adalah kendala finansial yang dialami olehkontraktor yang membangun fasilitas.

“SKK Migas sangat menekankan kepada Kontraktor KKS yang menjadi operator masing-masing blok serta mitra kerjamereka untuk segera mengejar ketertinggalan yang adakarena pencapaian target lifting sangat tergantung kinerja duablok ini. Selain itu, mengingat industri hulu migas sangatterkait dengan banyak pemangku kepentingan, kami jugaberharap dukungan dari seluruh pemangku kepentingan di Jabanusa terhadap kelancaran dua proyek tersebut,” paparFatar.rel

BACA JUGA INI:   Bukit Asam (PTBA) Sukses Raih Tiga Penghargaan di Ajang Top BUMN Awards 2024
lion parcel